Lelang GKR Banyak Manfaat, Jangan Ditolak

Selasa, 27 Juni 2017 – 11:21 WIB
Gula rafinasi. Foto: JPG

jpnn.com, JAKARTA - Pelaku usaha kecil menengah (UKM) menyesalkan adanya pihak yang menolak dan meminta penundaan lelang gula kristal rafinasi (GKR).

Salah satunya adalah Ketua Koperasi Ritel Tambun, Suyono.

BACA JUGA: Dukung UKM, Pemerintah Tunda Lelang Gula

Pengusaha dodol Garut ini mengatakan, akan menolak siapa pun pihak yang menghambat proses lelang GKR tersebut.

Suyono mengatakan, seharusnya program pemerintah ini didukung, bukan malah dihambat.

BACA JUGA: Ada Apa Satgas Mafia Pangan dengan Gula Rafinasi?

“Saya kecewa dan saya akan menolak siapa pun yang menghambat proses lelang ini,” ungkap Suyono, Selasa (27/6).

Menurut Suyono, manfaat lelang GKR ini sangat banyak. Karena itu sudah seharusnya kebijakan pemerintah ini didukung semua pihak.

BACA JUGA: Mematikan Industri Gula Rafinasi, Indonesia Bergantung Impor

"Saya mencatat banyak manfaat dengan sistem lelang ini, karena menjamin industri kecil menengah mendapat pasokan GKR dengan harga yang wajar,” paparnya.

Dia menilai pihak yang menolak adalah mereka yang tidak tahu masalah GKR yang merembes atau ilegal dan harganya pun tidak terjangkau.
"Mereka itu tidak tahu masalah yang sebenarnya dan hanya fokus kepada kepentingan pribadi," sesalnya.

Suyono pun menyesalkan jika ada anggota Komisi VI DPR yang juga turut menolak kebijakan pemerintah itu.

“Saya kecewa berat. Maaf DPR RI itu mewakili siapa, rakyat kecil yang banyak kepentingannya diabaikan atau dia mewakili kelompok?" ungkap Suyono.

Suyono menambahkan penolak itu merupakan pihak-pihak yang merasa usaha bisnisnya terganggu.

Sebelumnya, ekonom dan peneliti Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudistira menyatakan bahwa kebijakan pemerintah lelang GKR merupakan langkah positif untuk mendapatkan harga gula terbaik.

Karenanya dia mendukung kebijakan ini sebagai bagian upaya Kementerian Perdagangan (Kemendag) menyelesaikan masalah rembesan GKR ke pasar konsumsi.

"Melalui lelang harga lebih adil, kemudian tata niaga diperbaiki, petani kecil bisa akses," kata Bhima.

Dia juga meminta pemerintah agar memperhatikan masalah di hulu industri gula nasional.

Mulai dari belum maksimalnya kapasitas produksi gula nasional karena mayoritas pabrik masih menggunakan mesin-mesin lama sehingga tidak produktif. (boy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Faisal Basri: Dosa Apa Gula Rafinasi Dijadikan Musuh Petani?


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler