jpnn.com - SANGATTA – Teror buaya liar kembali memakan korban di Kutai Timur.
Kali ini, nasib sial menghampiri Sya yang disambar buaya, Sabtu (3/12).
BACA JUGA: Christmas Festival Digelar Sepanjang Desember
Remaja asal Dusun Sekurau Bawah itu diterkam buaya saat memancing di Sungai Tampak.
Berdasarkan nformasi yang dihimpun Radar Kutim, sebelum kejadian, Sya dan beberapa temannya sepakat mengisi malam Minggu dengan pergi memancing di muara sungai.
BACA JUGA: Kita Doakan Ibu Martin Tenang di Alam Kekal
Sesampainya di muara, korban yang masih duduk di bangku SMK langsung mengambil tempat di bawah pohon besar di bibir sungai.
Sya lantas melemparkan umpan ke air. Berulang kali Sya melakukan hal tersebut.
BACA JUGA: Crossborder Festival Kemenpar di Merauke Pikat Warga Papua Nugini
Nahas, sekitar pukul 20:00 Wita, tiba-tiba seekor buaya berukuran besar langsung menyambar korban.
Buaya yang diperkirakan berukuran panjang sekirtar enam meter tersebut langsung membawa korban ke air.
Sang rekan Ucil hanya hanya berjarak satu meter dari korban tentu saja ketakutan.
Saat itu, dia melihat buaya tersebut membawa korban menjauh dari sungai.
Meskipun begitu, Ucil sempat mengarahkan senter ke lokasi Sya diserang buaya. Namun, korban sudah tidak terlihat lagi.
“Jadi Ucil ini duduknya hanya bersebelahan dengan korban. Saat akan mengganti umpan, Sya langsung disambar buaya yang besarnya hampir menyerupai drum,” ujar Kepala Desa Sekerat Armadin, menceritakan pengakuan Ucil.
Melihat kejadian mengerikan tersebut, Ucil beserta teman lainnya langsung bergegas pulang.
Mereka menceritakan kronologis yang sebenarnya kepada orang tua dan warga sekitar.
Mendengar kabar tersebut, orang tua Sya dan warga sekitar dibantu polisi, dan pol air bergegas menuju lokasi.
“Jadi kami langsung melakukan pencarian baik melalui jalur darat maupun sungai. Bahkan kami menyisir sampai pantai,” kata Armadin.
Meskipun begitu, hingga pukul 15:00 Wita, korban tak kunjung ditemukan. Beberapa tim pun memutuskan untuk istirahat sejenak.
Kemudian, pencarian kembali dilakukan pukul 16:00 Wita.
“Sejauh ini (kemarin) belum ada tanda-tanda. Mungkin korban dibawa ke laut dekat pantai. Jadi untuk sementara, saya kembali dulu ke rumah untuk istirahat. Habis ini dilanjut lagi,” katanya. (dy/drh/aj/jos/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Miris! 3.900 Guru Honorer Terancam tak Gajian
Redaktur : Tim Redaksi