Andhika Sastoro mencatat sejarah menjadi wanita pertama yang lolos menjadi calon bupati dari jalur independen di IndonesiaSiapa sosok yang siap maju dalam pemilihan Bupati Tegal, Jawa Tengah, itu?
AGUS WIBOWO, Tegal
KALAU hanya mau sekadar mengejar uang, apa yang dicapai Andhika Sastoro sudah cukup
BACA JUGA: Bingung Bisa Terima Banyak SMS
Ayahnya, H Sastoro, adalah mantan anggota DPR RI yang juga pemilik resort (vila) di kawasan objek wisata Guci, Kabupaten TegalDitemui Radar Tegal (Grup JPNN) di sela-sela kesibukan mempersiapkan strategi menghadapi pilbup Tegal, Andhika tampil dengan busana kesukaannya
BACA JUGA: Traveling Enam Bulan Hanya Berbekal Uang Rp 9 Juta
Yakni, baju berlengan panjang, celana kain, dan kerudung warna putih yang dipakai dengan menyisakan rambut dekat kening ala Benazir BhuttoGadis berusia 26 tahun alumnus Deakin University, Melbourne, Australia, mengaku tak punya program muluk-muluk
BACA JUGA: Serahkan Pendapatan Royalti Buku ke Wati
”Saya ingin Kabupaten Tegal lebih maju dan bebas korupsi,” katanya.Tentang keputusannnya untuk maju sebagai calon independen (bukan jalur parpol), Andhika beralasan ingin merangkul semua semua golongan. ”Yang merah, kuning, hijau bisa saya rangkulTidak peduli orang mampu maupun masyarakat kecil,” katanya.
Saat dinyatakan lolos dari verifikasi Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Tegal, akhir pekan lalu, Andhika berhasil mencatatkan jumlah dukungan dari 50.731 orangSelain berkat jerih payahnya intensif turun ke bawah, dukungan yang mengalir kepada Andhika juga berkat peran sang ayah, Sastoro, adalah ketua umum Kowarteg (Koperasi Warung Tegal) di Jakarta.
Berkat jaringan warung Tegal yang luas di ibu kota inilah, antara lain, Andhika bisa mengumpulkan dukungan dari keluarga mereka yang masih berk-KTP TegalBegitu besarnya dukungan itu, sehingga saat proses verifikasi dukungan yang didapat melebihi batas yang ditentukan
Andhika mengakui, kiprahnya di kampung halamannya memang belum banyakSebab, sejak lulus dari bangku SMP, sang ayah mengirim Andhika melanjutkan SMA di Benua KanguruSetelah itu, dia mengambil studi komunikasi di Deakin University, Melbourne.
Lulus dari sana, Andhika bekerja sebagai customer relations officer sebuah perusahaan swasta di AustraliaSaat ditanya gajinya, dia menyebut antara Rp 100 juta hingga Rp 200 juta per bulan
Selama 13 tahun di Australia, kata Andhika, dia tetap bisa mengikuti berita maupun perkembangan di Kabupaten TegalSayangnya, banyak informasi yang dia terima yang membuat dia sedih”Banyak kasus korupsiIronisnya, para pelaku dalah para pejabat pemerintahan Kabupaten TegalKarenanya, dengan bekal ilmu dan pengalaman yang saya peroleh di Australia, saya ingin membangun kampung halaman,” kata putri ketiga itu.
Wanita yang mempunyai tahi lalat di bawah bibir ini siap mengangkat derajat masyarakat cilikTentang kans untuk menang, dia serahkan ke para pemilih”Tanpa dukungan masyarakat, saya tidak ada apa-apanya,” katanya
Ditanya tentang pacar, Andhika hanya tersenyum sambil menutup mulut dengan tangannya''Masa sih saya harus menyebutkan dan memberikan semua rahasia pribadiInsya Allah bila ada waktu yang tepat pasti saya akan mengenalkan semuanya,” ujar puteri ketiga itu.
Saat memutuskan pulang ke Tegal dan maju ke pilbup wanita yang suka makan sayur asem itu siap penghasilannya turun jika dia terpilih menjadi bupati Tegal“Gaji bupati kan sekitar Rp 10 jutaSaya harus mempunyai pendirianSaya berbesar hati keluar dari pekerjaan dan siap untuk berlaga dalam pilbup,” katanya.
Yang membuat dia mantap saat memutuskan maju dalam pilbub, keluarganya mendukung sepenuhnya”Termasuk rekan-rekan saya di Australia,” tuturnya.
Setelah resmi dinyatakan sebagai calon bupati berpasangan dengan wakil bupatinya, Dul Basir, Andhika akan berkeliling ke wilayah-wilayah pedesaan di Kabupaten TegalSaat terjun ke desa-desa itu dia senang bis berdialog dengan warga
”Kami mengajak kaum wanita untuk selalu terampil dalam kegiatan sehari-hariKarena, dengan memberikan keterampilan, kami yakin derajat wanita bisa terangkat,'' katanya
Jika nanti terpilih menjadi bupati, Andhika ingin mengarahkan para remaja agar mengisi kegiatan-kegiatan tidak bermanfaatIa tidak ingin generasi muda Kabupaten Tegal terlibat narkoba, dugem, maupun kegiatan negatif lainnya
''Saya akan menerapkan kepada kalangan remaja untuk bisa selalu berpikir positif, optimistis, percaya diri, selalu berusaha, serta sering berkomunikasi dengan Sang Pencipta,” katanya(el)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Unjuk Rasa Itu Biasa
Redaktur : Tim Redaksi