Salah seorang korban tewas dalam tragedi jatuhnya pesawat Fokker milik TNI-AU adalah Lettu Yudho PramonoDia adalah putra Pangdam Iskandar Muda Mayjen Soenarko
BACA JUGA: Suka Duka Pasukan Khusus Penjaga Badak Jawa di Ujung Kulon (1)
RIDLWAN HABIB, Jakarta
---
Saat kejadian nahas itu, Soenarko yang mantan Danjen Kopassus tersebut baru saja selesai mengikuti rapat persiapan pemilu dengan telekonferensi
BACA JUGA: Ke Kampus Nanyang Technological University Singapura, Lokasi Tewasnya David Hartanto
Begitu tahu, beliau langsung memutuskan terbang ke Jakarta untuk melihat jenazah anaknya," kata Kepala Penerangan Kodam Iskandar Muda Mayor Dudi Zulfadli saat dihubungi Jawa Pos tadi malam.Kemarin Menteri Dalam Negeri Mardiyanto memang menggelar rapat akhir persiapan pemilu
BACA JUGA: Dokter-Pengusaha, Pasangan Beda Kota Kediri yang Hari Ini Dilantik
Aceh memang menjadi perhatian khususSelain karena faktor ada partai lokal, beberapa wilayah di sana masih rawan tindak kriminalitasMenurut Dudi, Soenarko berangkat ke Jakarta menggunakan pesawat Garuda GA 147"Beliau berpesan agar kami mengirim doa buat Mas Yudho," katanyaPangdam, kata Dudi, tetap tegar meski sangat sedih"Beliau merupakan panglima panutan yang paham risiko setiap prajurit," tambahnya
Dalam situs pertemanan friendster milik Yudho, prajurit kelahiran 14 September 1982 itu merupakan pribadi yang sangat ramahTercatat ada 988 orang yang menjadi temannya"Nothing special about meJust figure out by yourself by becoming my friends" tulisnya dalam situs itu.
Yudho suka membaca komik"Aku suka kungfu boy, twins, dan legenda naga," tulis YudhoDia baru menikah sekitar setahun lalu dan dikaruniai satu putra yang masih berusia enam bulan
Tadi malam tahlilan dimulai sekitar pukul 20.15 di Kompleks Dwikora, Halim Perdanakusuma, JakartaTampak sejumlah keluarga dan tetangga memadati rumah duka sambil menunggu kedatangan jenazahMereka membaca surat Yasin.
Sebelum menjadi kopilot Skuadron 2-Fokker, Yudho pernah menjadi penerbang Hawk di Skuadron 15Foto-fotonya bersama pesawat tempur itu tampak dipajang di situsnya
Yudho menempuh pendidikan SD di Mojokerto, lalu melanjutkan ke SMP 5 MalangAlumnus SMA 1 Malang itu masuk Akademi TNI-AU pada 2000 dan lulus pada 2003
Ayahnya, Mayjen Soenarko, adalah lulusan Akmil 1978Sebelum menjabat panglima Kodam Iskandar Muda, Soenarko menjabat Danjen KopassusSaat dihubungi melalui telepon genggamnya tadi malam, seorang ajudannya menjelaskan bahwa Soenarko sedang konsentrasi berdoa"Bapak minta putranya didoakan," katanya.
Kematian Yudho tidak hanya memukul sang ayahIstrinya, Amalia Fujiwati, juga shock atas musibah tersebutKemarin sekitar pukul 16.30 Amalia dan keluarganya datang ke RS dr Salamun, tempat para korban dibawa kali pertama setelah musibah
"Kami datang dari Jakarta dan langsung ke RS Salamun," ujar salah seorang pria yang mengaku sebagai mertua Yudho
Mengenakan kaus berkerah putih, pria berperawakan gagah itu langsung mengajak penumpang lain untuk turunSetelah pria itu turun, giliran seorang perempuan muda turun sambil menangis histerisDi pangkuannya, terlihat bayi mungil yang tertidur lelapItulah istri dan anak Yudho
Kesedihan juga memancar di wajah Yeyet Nuryati, 46, bibi Yudho"Tiap kali mendengar namanya, saya selalu menjerit," aku Yeyet, dengan suara berat.
Menurut dia, Yudho merupakan angkatan 2000Dia mengaku tidak bersedia melihat jenazah korban karena takut tidak kuat"Keluarga mertua Yudho juga tinggal di Dago," ujarnya(kum)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Suku Pedalaman Baduy Menyambut Pemilu
Redaktur : Tim Redaksi