jpnn.com, JAKARTA - Bea Cukai kian gencar mengasistensi para pelaku usaha yang berpotensi ekspor di berbagai daerah melalui Klinik Ekspor.
Upaya tersebut dilakukan untuk membantu peningkatan nilai ekspor Indonesia yang turun pada Oktober.
BACA JUGA: Begini Cara Bea Cukai Tekan Peredaran Rokok Ilegal
Diketahui, dari data BPS nilai ekspor Indonesia pada Oktober sebesar USD 24,72, sedangkan pada bulan sebelumnya nilai ekspor Indonesia berjumlah USD 24,77.
Menurut dia, menurunkan angka ekspor itu secara bulanan dipengaruhi melemahnya permintaan global dan terkoreksinya beberapa harga komoditas andalan Indonesia.
BACA JUGA: Bea Cukai Berikan Fasilitas Pusat Logistik Berikat ke Perusahaan Ini
Hal ini memacu Bea Cukai untuk terus mengasistensi para pelaku usaha berpotensi ekspor untuk dapat merealisasikan ekspornya.
"Bea Cukai di berbagai daerah, seperti Bea Cukai Tanjung Pandan dan Bea Cukai Fakfak telah melayani dua ekspor perdana di bulan November dan Desember tahun ini," ungkap Kepala Subdirektorat Humas dan Penyuluhan Bea Cukai, Hatta Wardhana, Selasa (6/12).
BACA JUGA: Penyelundupan Ribuan Rokok Ilegal via Jasa Ekspedisi Digagalkan, Bravo, Bea Cukai Semarang!
Hatta menyebutkan pada 15 November 2022 lalu, Bea Cukai Fakfak melayani ekspor perdana enam puluh ton bunga pala (fuli pala) milik CV Papua Global Spices.
Ekspor perdana tujuan Vietnam tersebut dapat terlaksana berkat upaya mereka yang terus mengasistensi perusahaan agar bisa berkembang dan menuju UMKM naik kelas melalui program Klinik Ekspor.
"Melalui Klinik Ekspor, Bea Cukai Fakfak membantu pelaku usaha untuk mempelajari seluk beluk eksportasi dan mendiskusikan kendala yang dialami selama mempersiapkan ekspor, hingga dapat mereaslisasikan ekspor perdananya," tuturnya.
Dia menambahkan, hasil ekspor itu tidak lepas dari kolaborasi pemerintah daerah dan instansi terkait lainnya berperan besar dalam kesuksesan ekspor perdana tersebut.
"Kami berharap dengan terwujudnya ekspor tersebut dapat menumbuhkan semangat dan komitmen para calon eksportir dan seluruh instansi terkait untuk mewujudkan ekspor-ekspor selanjutnya," kata Hatta.
Sementara itu, Bea Cukai Tanjungpandan pada awal Desember melepas ekspor perdana enam puluh ton tepung tapioka PT Suryamas Beltim Indo Makmur ke Tiongkok.
Komoditas tersebut menyumbang devisa ekspor untuk negara sebesar USD 23.400.
"Seperti di Bea Cukai Fakfak, Tim Klinik Ekspor Bea Cukai Tanjungpandan juga telah melakukan sosialisasi dan asistensi secara rutin kepada PT Suryamas Beltim Indo Makmur, hingga perusahaan tersebut siap untuk melaksanakan ekspor produknya," ujar Hatta.
Dia menegaskan bahwa unit-unit vertikal Bea Cukai di seluruh daerah melalui Klinik Ekspor siap untuk memberikan layanan kepabeanan yang optimal demi wujudkan peningkatan nilai ekspor Indonesia dan pemulihan ekonomi nasional. (jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bea Cukai Soekarno-Hatta Gelar Sosialisasi Importasi Barang Diplomatik
Redaktur & Reporter : Dedi Sofian