Lima Jam, Hari Sabarno diperiksa KPK

Radiogram Dirjen Otda Tak Lazim

Kamis, 23 Oktober 2008 – 17:09 WIB
Mantan Mendagri Hari Sabarno kembali menjalani pemeriksaan di KPK terkait kasus korupsi pengadaan mobil pemadam kebakaran di berbagai daerah. Hari membantah ikut menyetujui terbitnya radiogram damkar seperti yang dituduhkan bekas Dirjen Otda Depdagri Oentarto SM Foto : Pram Susanto/JPNN
JAKARTA - Mantan Menteri Dalam Negeri 9Mendagri) Hari Sabarno menilai penerbitan Radiogram tentang pengadaan mobil pemadam kebakaran (damkar) oleh Dirjen Otonomi Daerah (Otda) Depdagri Oentarto Sindung Mawardi sebagai hal yang tak lazimPasalnya, tak selayaknya jika tembusan surat radiogram hanya ke Mendagri saja.

"Ketidaklaziman bisa dilihat dari jumlah tembusan surat yang hanya satu ke Mendagri

BACA JUGA: Awas, Hati-hati Ratifikasi Hukum Internasional

Dirjen terkait seperti Pemerintahan Umum dan Kesbang sama sekali tidak dapat (tembusan)
Padahal seharusnya Irjen (Inspektorat Depdagri) juga dapat tembusan

BACA JUGA: Soetrisno Bachir ke AS Lihat Pilpres

Fungsi pelayanaan umum di Dirjen PUM, bukan Otda," ucap Hari usai menjalani pemeriksaan selama lima jam di gedung KPK
Kamis (23/10)

BACA JUGA: Handphone Muchdi Dikloning ?



Mendagri di era presiden Megawati ini menambahkan, dirinya merasa tak pernah dilapori penerbitan radiogram tentang pengadaan yang dikeluarkan Oentarto pada 13 Desember 2002 itu"Bawa konsepnya aja nggak pernah," tegasnya

Tak hanya itu, Hari juga membantah pemberitaan selama ini bahwa dia kenal dekat dengan Hengky Samuel Daud, bos PT Istana Sarana Raya dan Satal Nusantara yang menjadi rekanan tunggal pengadaan damkar di beberapa daerah"Kenal dengan Hengky setahun setelah menjabat sebagai menteriSetelah jadi menteri, nggak pernah berhubungan lagiSaya dikenalkan sama staf pribadi saya," tambahnya.

Namun pernyataan Hari ini jelas bertentangan dengan keterangan Oentarto yang saat ini telah ditetapkan sebagi tersangka oleh KPKMenurut Oentarto, radiogram dikeluarkan atas persetujuan Hari

Hengky dikenal dekat dengan Hari Sabarno, bahkan sempat dikenal sebagai tangan  kanan menteri berpangkat terakhir Letnan Jenderal TNI ituHengky sendiri sampai kini tak diketahui rimbanyaBeberapa kepala daerah seperti mantan Wali Kota Makassar Baso Aminuddin Maula, mantan Gubernur Riau Saleh Djasit, sempat jadi terdakwa di Pengadilan Tipikor(pra/JPNN)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Karir Kapolda Sumut Bisa Terganggu


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler