BACA JUGA: Bawa Backing, Direksi BUMN Bakal Dipecat
"Selama puluhan tahun imperialis terlibat langsung dalam menjarah kekayaan alam Indonesia, seperti tambang, hutan, pertanian, dan seluruh potensi aset milik rakyat Indonesia," kata ketua LMND, Lamen Hendra Saputra kepada JPNN, Kamis (10/11).
Dikatakanya, modal-modal asing begitu mudahnya menguasai dan dengan rakus merampok sebagian besar perekonomian Indonesia, seperti telekomunikasi, pendidikan, kesehatan, perbankan
BACA JUGA: Blok Mahakam Bakal Dikelola Pertamina
"Kenyataannya kekayaan alam yang melimpah tak sanggup digunakan sebesar-besar bagi kemakmuran rakyat negeri," ucapnya.
Lamen menyebutkan, kekayaan alam diseluruh wilayah Indonesia yang kini dikuasaai oleh pihak asing meliputi tambang dan mineral sehingga pemerintah tidak mampu mensejahterakan kehidupan rakyat, banyak rakyat menjadi korban akibat lahan-lahannya dijadikan lahan operasi penambangan oleh pihak asing Seperti, Freeport, Newmont, Caltex, dan Inco.
Persoalan yang terjadi kini di Papua merupakan bentuk kolonialisasi kembali, bentuk penjajahan gaya baru, dimana perusahaan asing PT Freeport mengeruk tambang emas dan tembaga di tanah Papua, ironisnya pihak Indonesia sendiri hanya mendapat 1 persen dan pihak Freeport mendapat 99 persen," bebernya.
Menurut Lamen, sejak 1967 Freeport beroperasi, rakyat Indonesia masih berada dalam kemiskinan massal
Ditegaskanya, ketidakmampuan pemerintahan SBY-Boediono mengelolah sendiri kekayaan alam guna memajukan dan mensejahterakan kehidupan rakyat merupakan bukti gagalnya rezim SBY-Boediono dalam menjalankan amanah UUD 1945.
"Rakyat Indonesia tidak bisa berdiam diri menyerahkan kedaulatannya, menyerahkan aset-aset kekayaan alamnya ketangan kekuasaan imperialis-neolib
BACA JUGA: Divestasi Saham Newmont, Pemerintah Diminta Patuhi UU
Untuk itu rakyat Indonesia harus merebut kembali apa yang menjadi haknya, mengembalikan kembali kedaulatan rakyat atas negeri ini," tandas Lamen.(kyd/jpnn)BACA ARTIKEL LAINNYA... Banyak Perusahaan Migas Asing Pengemplang Pajak
Redaktur : Tim Redaksi