"Arahnya memang (terkait kesimpulan pansus) seputar FPJP dan PMS," kata Ketua DPP Partai Golkar Priyo Budi Santoso di gedung DPR, Jumat (18/2)
BACA JUGA: Tutupi APBD, Kepala Daerah Bisa Diperkarakan
FPJP dan PMS selama ini memang membidik Boediono dan Sri MulyaniBACA JUGA: Anggaran Kementerian BUMN untuk Empat Prioritas
Dalam kesimpulan sementara fraksi-fraksi, kubu Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) melalui Fraksi Partai Demokrat dan PKB menyimpulkan FPJP dan PMS tidak menyimpang
Priyo mengatakan adanya lobi yang telah dilaksanakan antara petinggi Demokrat dan Partai Golkar, termasuk dengan beberapa mitra koalisi lain
BACA JUGA: Diperiksa 8 Jam, Edi Mengaku Hanya Diskusi
Apa pun tawaran yang dijanjikan kubu SBY, kata Priyo, hal itu tidak menggoyahkan sikap GolkarTemuan data dan fakta atas pelanggaran yang terjadi dalam FPJP dan PMS tidak akan dinafikan"Selama data dan faktanya berbicara begitu, kami tak akan belok arah," tambah PriyoBagaimana jika nanti terus mendapat intimidasi, terutama soal reshuffle di kabinet" "Kami akan bertahanKami akan menjaga martabat sebagai partai besar di negeri ini," tandas wakil ketua DPR tersebut
Dia kembali menyatakan bahwa Golkar siap berpamitan kepada SBY bila sikap partainya terhadap masalah Bank Century berusaha dikaitkan dengan perombakan kabinet"Kami pamit kalau ada menteri yang diganti, dan tentu itu wajar-wajar saja kan," ujarnya
Meski demikian, Priyo yakin bahwa SBY tak me-reshuffle kabinetSebab, sejak awal SBY telah meminta agar persoalan Century dibuka seterang-terangnya
Fraksi PKS juga mengakui adanya proses lobi yang dibangun kubu SBYNamun, Mahfudz mengaku tidak tahu-menahu isi pembicaraan menjelang rekomendasi pansus tersebut"Saya menyebutnya bukan lobiItu komunikasi dan koordinasiTapi, yang datang adalah pimpinan, bukan saya," kata Mahfudz
Menurut dia, Demokrat sah-sah saja menjalin komunikasi dan koordinasiPKS saat ini memastikan tidak akan menyentuh posisi presidenDalam hal ini, batasan yang diatur dalam perppu sudah menegaskan bahwa presiden tidak terlibat"Pijakan itu sudah jelas," katanya.
Namun, terhadap proses kebijakan yang diambil, PKS menempuh langkah objektifMahfudz menegaskan, PKS akan tetap berdasar pada data dan fakta yang didengar dan dikumpulkan dalam pansus"Karena ini pandangan fraksi, mungkin PKS tidak akan berubah," tandas Mahfudz.
Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Hatta Rajasa mengakui, pertemuannya dengan para petinggi partai koalisi bukan berdasar arahan SBYMenko Perekonomian itu menganggap pertemuan petinggi partai koalisi sebagai bentuk silaturahmi"Siapa saja boleh melakukan silaturahmi, komunikasiItu tidak ada masalah, tidak ada larangan," kata Hatta di Kantor Presiden kemarin
Di tempat yang sama, Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang juga Menag Suryadharma Ali menegaskan, sebenarnya pandangan sementara pansus adalah hal tidak lazim karena penyelidikan masih berjalan"Nah, bila ada temuan-temuan baru, itu mungkin sajaKan pendapat awal jadi berubahKetika pendapat awal itu berubah, nanti ada prasangka macam-macam," jelasnya
Apakah perubahan pandangan bisa karena lobi" "Lobi itu sesuatu yang lumrahCuma salahnya, kita memaknai lobi itu negatifLobi itu kan dalam bentuk komunikasiKomunikasi itu wajib," ujarnya.
Fungsionaris Partai Demokrat yang juga Menkop UKM Syarief Hasan yang kebetulan berjalan di dekat Suryadharma menyatakan, dirinya setiap saat memang melakukan lobi"Lagi jalan lobi, lagi makan lobi, telepon juga lobi, rapat juga lobiJadi all the time pasti lobiNamanya mitra koalisi itu tidak boleh lepas," kata Syarief. (sof/dyn/bay/agm)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kebijakan Musti Berpihak pada Petani
Redaktur : Antoni