jpnn.com, BARITO UTARA - Para PSK di lokalisasi Lembah Duren atau kerap disebut Merong di Kabupaten Batara, Kalteng, akan diberi uang saku jika ingin pulang kampung dan mengakhiri pekerjaan haram tersebut.
Langkah Pemkab Batara ini dalam rangka penutupan lokalisasi yang ditargetkan selesai 2019 mendatang.
BACA JUGA: PNS dan Penghasilan Lebih Rp 1,5 Juta Jangan Beli Elpiji 3Kg
Hal ini menindaklanjuti progam Kementerian Sosial RI yang menginginkan Indonesia bersih dari tempat prostitusi tahun 2019.
“Pembubaran lokalisasi akan kami sosialisasikan, dalam membubarkan tidak sertamerta,” ucap Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DinsosPMD) Kabupaten Batara, Sugianto P Putra SH melalui Sekretaris, Eveready Noor SE, seperti diberitakan Kalteng Pos (Jawa Pos Group).
BACA JUGA: Bupati Minta Para PNS Beli Beras Lokal
Eveready menyampaikan, PSK akan diberikan pendidikan dan pelatihan. Kalau kabupaten tidak sanggup memberikan keterampilan yang diinginkan PSK, maka diarahkan ke provinsi, hingga pemerintah pusat.
“Kalau minta dipulangkan akan disiapkan dana untuk pemulangan, sehingga mereka tidak melakukan kegiatan itu lagi,” jelas mantan Camat Teweh Tengah ini.
BACA JUGA: Penertiban PKL Ungkap Oknum Pegawai Pemko Lakukan Pungli
Tanah lokalisasi itu bukan milik pemerintah, melainkan tanah pribadi masyarakat, nantinya akan diubah.
Nantinya setelah pembubaran, pemerintah akan membuat strategi supaya PSK tidak berkeliaran.
“Seperti di penginapan. Makanya, penginapan mesti memperketat,” cetusnya.
Saat ini jumlah PSK Merong kurang dari 200 orang, kebanyakan dari luar daerah. “Kami memperlajari peraturan hingga pembinaan di daerah yang telah melakukan pembubaran seperti Balikpapan dan Surabaya,” ulas Eveready. (dad/cah)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pegawai PN Diwarning tak Bermain Kasus, Hukumannya Dipecat
Redaktur & Reporter : Soetomo