Penertiban PKL Ungkap Oknum Pegawai Pemko Lakukan Pungli

Selasa, 10 Oktober 2017 – 23:34 WIB
Ilustrasi: Instagram/jokowi

jpnn.com, PEKANBARU - Penertiban ratusan pedagang (PKL) di jalur lambat Jalan HR Soekarno Hatta, Senin (9/10) lalu, mengungkap adanya praktik pungli di sana.

Ternyata selama ini, setiap pedagang diwajibkan membayar berkisar Rp 25.000 hingga Rp 30.000 per hari.

BACA JUGA: Oknum Polisi Terkena OTT saat di Bengkel

Kepala Badan Satpol PP Kota Pekanbaru, Zulfahmi Adrian membenarkan, adanya praktek pungli yang terjadi di lokasi tersebut.

Informasi tersebut kata dia, didapati dari para pedagang yang menolak penertiban.

BACA JUGA: Oknum Guru Minta Uang ke Siswa yang tak Masuk Sekolah

"Kita dapat informasi dari pedagang. Setiap hari ada pungatan mulai dari uang lapak, uang kebersihan keamanan dan uang lainnya, satu pedagang diperkirakan membayar Rp 25 ribu hingga Rp 30 ribu," ungkap Zulfahmi seperti dilansir Riau Pos (Jawa Pos Grup) hari ini.

Uang pungli tersebut dinilai cukup besar, sehari diperkirakan mencapai Rp 10 juta. Sebab di lokasi tersebut terdapat sekitar 400 pedagang yang berjualan.

BACA JUGA: Rumah Ketua Fraksi Golkar Pekanbaru Dilempar Bom Molotov

"Kita sudah kantongi nama oknum pungli, salah satunya berisinial B. Diduga dari Disperindag, Kalau kita tidak ada apa-apa, makanya kita tertibakan disana," jelasnya

Adanya pungli di sana menjadi salah satu alasan bagi pedagang untuk tetap bertahan. Untuk itu, pihaknya menghimbau pedagang jangan memberikan uang kepa?da siapapun.

"Di lokasi itu tidak dibenarkan berjualan, makanya ditertibkan," paparnya

Terhadap adanya temuan pungli tersebut Zulfahmi mengaku akan melakukan pengusutan lebih lanjut. Namun untuk saat ini pihaknya terlebih dahulu memfokuskan penertiban.

"Ada rencana kita dalami, kita usut sampai tuntas. Tapi saat ini kita memfokuskan penertiban itu dulu, nanti disana kita juga akan lakukan penjagaan hingga situasi kondusif dan tak ada lagi pedangan yang berjualan disana," pungkasnya

Wali Kota (Wako) Pekanbaru, Firdaus ST MT memastikan akan menindaklanjuti soal pungli tersebut.

"Daripada nanti dijewer pihak kepolisian, lebihan baik wali kota dulu yang jewer anaknya, kalau pihak kepolisian yang jewer itu lebih sakit, bisa langsung ditahan," sebutnya sambil tertawa kecil.(*3)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ratusan Sopir Truk Korban Pungli Demo di Gedung DPRD Sumut


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler