Longmarch Batik Kantongi Rekor MURI

Minggu, 31 Oktober 2010 – 20:02 WIB

JAKARTA - Ratusan pengrajin batik Indonesia yang dibantu pelajar mencatat rekor MURI setelah membentangkan kain batik sepanjang 460 meter di Monas, Minggu (31/10)Acara ini digelar dalam rangka memperingati Hari Batik Nasional yang bertepatan dengan satu tahun pengakuan Unesco atas batik Indonesia sebagai warisan budaya dunia nonbenda.

Kain batik panjang tersebut diarak oleh siswa-siswi SMA dan pengrajin mulai dari dari pintu barat daya Monas yang menghadap bundaran Bank Indonesia, menuju Jalan Thamrin kemudian berputar di Bunderan HI

BACA JUGA: Atasi Macet Jakarta, Fokus Dua Jalur

Turut menyertai longmarch kain panjang itu ribuan orang berbusana batik yang berjalan maupun bersepeda sebagai peserta acara Jalan Gembira Batik Indonesia.

"Corak batik ini merupakan gabungan dari berbagai ragam batik nusantara," kata Jultin Ginandjar Kartasasmita selaku Ketua Yayasan Batik Indonesia (YBI) saat ditemui di Monas, Minggu (31/10)
Jultin menambahkan, perayaan hari batik ini diharapkan semakin memupuk kecintaan masyarakat akan batik

BACA JUGA: Pajak Hiburan, Tahun 2010 Ditarget Rp 75 M



Selain itu, dimaksudkan pula agar batik tidak hanya menjadi busana sehari-hari tetapi juga menjadi kebanggaan tersendiri ketika memakainya
Apalagi, lanjut Jultin, saat ini batik juga menjadi tren dunia karena para perancang busana internasional juga memakai dan mendisaiannya

BACA JUGA: Ada 412 Orang Terinveksi HIV Di Tangerang



"Selain dunia fashion, corak batik juga dijadikan salah satu model botol produksi unik coca-cola khas IndonesiaBotol corak batik ini disiapkan untuk dititipkan kepada Happiness Ambassador guna disimpan dan dipamerkan di museum Atlanta," tambahnya.

Tampak hadir dalam acara ini Menkopolhukam Djoko Suyanto, Ketua MURI Jaya Suprana, Menpora Andi Mallarangeng, Ketua II SIKIB Ny Ratna Djoko Suyanto, Ketua YBI Jultin Ginandjar Kartasasmita, National Corporate Affairs Coca-Cola Amatil Indonesia (CCAI) Deva Rachman dan Presiden Director CCAI Peter Kelly

Masih pada ajang yang sama, beragam corak dan karya batik juga dipamerkanBahkan para pengrajin batik asal Solo, Jawa Tengah, menampilkan disain batik yang dikemas dalam Solo Batik Carnival (SBC)Para peraga berlenggak-lenggok di jalanan dengan menegnakan aneka ragam busana batik dodot kraton (Dodot Bruhmarupa).

Keanggunan dan kecantikan rancangan busana batik yang dipakai 100 perempuan asal Solo tersebut menjadi salah satu daya tarik kegiatan karnaval batik dengan rute Monas-Bundaran HI - MonasTak ayal, kegiatan ini menyedot perhatian masyarakat ibukota yang tengah menikmati car free day di jalan utama tersebutBahkan beberapa orang pun berebut untuk berfoto ria dengan para peserta karnaval, meski harus berlari-lari kecil untuk mendapatkan momen.

Koreografer SBC, Niko, menyatakan bahwa peragaan ini selain untuk mengangkat citra batik di mata masyarakat, sekaligus untuk mengukuhkan Solo sebagai kota batikRatusan model busana batik yang ditampilkan adalah kreasi mandiri peserta yang terdiri dari pelajar, dosen dan pengrajinMereka menampilkan desain batik atraktif, memikat dan berani

Rancangan batik yang mengusung tema "Sekar Jagad" ini merupakan seleksi dari sekitar 500-an desain yang kemudian terpilih 100 rancangan busana"Februari lalu kami sukses mengikuti Festival Chingay di Singapura, juga tampil pada pesta budaya Tong-Tong di Den Haag, Belanda, pertengahan April 2010Partisipasi tersebut untuk mengangkat batik di mata dunia," pungkas Niko

"Batik itu sangat dinamisBuktinya sangat cantik bila ditampilkan dalam aneka rancangan busana," imbuh Deva Rachman, National Corporate Affairs Manager Coca-Cola Amatil Indonesia yang turut mendukung kegiatan ini.(Esy/JPNN)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kenaikan UMP Direvisi Jadi Hanya 7 %


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler