SOLSEL -- Rusaknya sarana jalan menyebabkan pasokan barang-barang kebutuhan menjadi tergangguDampak lanjutannya, harga-harga melambung tinggi
BACA JUGA: Tiga Menko Disambut Demo Pemekaran
Sejak bencana longsor sejak empat hari lalu yang mengantam akses jalan ke Solok Selatan (Solsel), harga premium di Solsel melambung hingga ke level Rp25 ribu per literBACA JUGA: Selama Ditahan, Jadi Tukang Pijat Densus 88
Pasokan terganggu lantaran kawasan tersebut merupakan jalur utama menuju Solsel
BACA JUGA: Kapolda Keluarkan Maklumat
Aktivitas masyarakat hanya mengandalkan stok BBM yang kebetulan masih ditangan pedagang minyak eceranItupun dengan harga selangitPantauan Padang Ekspres (grup JPNN) Kamis (30/9) di dua kecamatan, Koto Parik Gadang Diateh dan Sungaipagu, bensin yang dijual pedagang ketengan harganya naik drastisJika dua hari lalu harga satu liter bensin masih berkisar Rp7.000-8.000 per liter, kemarin dijual Rp10.000-Rp25.000 per literItu pun sulit mencari pedagang ketengan yang masih memiliki stok
"Yo sabana sarik mancari urang manjua minyak. Ado nan menjual harago samo jo bali amehTapaso perai se pai karajo kiniKalau ditunggu opelet, siang bako wak sampai di tampek karajo(Memang susah mendapatkan minyakKalau ada tentu harganya sangat mahalTerpaksa libur saja kerja hari iniKalau pun ditunggu oplet, siang baru sampai di tempat kerja)," tutur Ali, seorang tukang yang urung berangkat kerja ke Pekonina Pauhduo
Harga bensin naik, dampak lain ongkos transpor naikJasa ojek naik 200 persen dari harga normalMisalnya saja dari pasar lama Muaralabuh menuju Pasar Baru, biasanya ongkos ojek hanya Rp1.000, melonjak menjadi Rp3.000Kelangkaan BBM sejak beberapa hari terahkhir, diprediksikan bakal berpengaruh terhadap harga sembako
Masyarakat menilai pemkab lamban bertindakKarena kondisi tersebut telah berlangsung selama empat hari""Lokasi longsor memang bukan di daerah kitaTapi seharusnya bupati bisa mendesak provinsi agar segera turun membantuSampai sekarang, tidak ada upaya PemkabKasihan, rakyat sudah menjerit,â€Ã ujar Putra, tokoh pemuda di Sungaipagu
Dikonfirmasi kondisi harga yang tak normal itu, Kabag Ekonomi Pembangunan Setkab Solsel, Yuliandri menyebutkan Pemkab telah berupaya menghubungi provinsi dan Pemko SolokSebab, titik longsor di jalan provinsi dan berada di kabupaten tetanggaDijelaskan, pihaknya telah menghubungi Pertamina di Padang, terkait jalur distribusi BBM ke SolselKata Pertamina, mereka telah menyiapkan dua alternatif untuk mengatasi kelangkaan BBMPertama, tangki minyak Pertamina akan melewati jalur Surian-Muaralabuh apabila jalan sudah bisa ditempuh pada hari ini (kemarin, red)Pilihan kedua, dari Pesisir Selatan melewati Kabupaten Kerinci, Jambi.
Ia menegaskan, alternatif kedua dipakai apabila jalur longsor belum juga dapat ditempuhNamun demikian, Yuliandri tidak menyebutkan berapa kapasitas minyak yang akan di-drop ituTerpisah, Sales Representatif (SR) BBM Pertamina Region Sumbar, Yudha mengatakan kelangkaan BBM di Solsel karena dua unit mobil tangki masing-masing kapasitas 14 kiloliter, terjebak macet di Surian Solok
Meski demikian, kemarin Pertamina kembali mencoba mengirimkan dua unit truk BBM dengan menempuh jalur alternatif, memutar dari Pessel untuk memenuhi kebutuhan BBM di Solsel"Kami bukannya menghentikan pasokan BBM ke SolselNamun karena longsor, dua truk tangki ikut terjebak macet, satunya lagi malah terperosok di jalanSehingga saat ini memang stok dua SPBU di Solok Selatan, kosong," ujar Yudha.
Yudha menjelaskan, saat ini pihaknya terus berupaya mengatasi masalah kelangkaan tersebutDengan cara menempuh jalur memutar dari Pesisir Selatan, sebanyak dua unit truk tangki kembali dikerahkan membawa BBM. Sedangkan dua unitnya lagi, rencananya akan tetap menempuh jalur biasaSebab hingga saat ini pihak terkait masih berupaya membuka jalan, meskipun terbatas hanya untuk beberapa unit mobil
Kebutuhan BBM untuk dua SPBU di Solsel masing-masing 28 kiloliter untuk dua hariBerarti total kebutuhan BBM di Solsel, sekitar 56 kiloliter selama dua hari.
Ketika ditanya mengapa Pertamina tidak mengambil pasokan dari Kerinci saja, menurut Yudha, hal tersebut bukanlah solusiPasalnya pasokan untuk Kerinci juga di bawa dari Sumbar sehingga tidak mungkin mengharapkan pasokan dari daerah tersebut. Sementara untuk menaruh kantong SPBU di kawasan tersebut, juga sulit dilakukan karena kebijakan ini hanya bisa dilaksanakan saat Lebaran.
Dijelaskan, saat ini satu-satunya jalan harus mengambil jalur memutar ke wilayah yang tidak terkena longsorDia berharap, pemerintah segera memperbaiki jalan tersebut, sehingga kembali bisa dilewati angkutanPada kondisi normal, kebutuhan BBM di Sumbar tiap harinya mencapai 1.700 kiloliterDengan rincian kebutuhan premium 1.700 kiloliter perhari, solar mencapai 900 kiloliter dan minyak tanah 450 kiloliter perhari(h/nia/sam/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Teroris-Polisi Baku Tembak
Redaktur : Tim Redaksi