AROSUKA - Hujan badai yang mengguyur Kabupaten Solok sejak beberapa pekan lalu, kini mulai berdampakSebanyak 9.984 jiwa warga Kecamatan Tigolurah terisolasi, karena longsoran kerikil menimbun badan Jalan Raya Nagari Sirukam-Simanau, di Jorong Gantiang, Nagari Sirukam, Kecamatan Payungsakaki, Kabupaten Solok, Sabtu (5/9) lalu
BACA JUGA: Penembak di Freeport Tewas Tertembak
Namun hingga Rabu (9/9) kemarin, longsoran itu masih berada di badan jalanAktivitas masyarakat di Tigolurah yang ingin pergi ke pusat Kabupaten Solok jadi terganggu
BACA JUGA: Ribuan Telur Busuk Malaysia Masuk Kalbar
Berdasar sejumlah informasi yang dihimpun JPNN di lokasi kejadian dan Camat Tigolurah, kejadian tersebut berawal dari hujan lebat yang mengguyur kawasan pebukitan di sekitar Kecamatan Tigolurah dan Payungsakaki sejak beberapa hari sebelum kejadianBACA JUGA: Siapkan Rp.2 Miliar Uang Receh
Irwan Efendi, salah satu warga Tigolurah menjelaskan, ketika hujan lebat memang tidak ada longsoranHanya saja setelah hujan reda, sekitar pukul 16.00 WIB, barulah batuan kerikil tersebut jatuh dan menimpa badan jalanBeruntung saja tidak ada korban jiwa saat kejadian itu.
Di kawasan tersebut memang tidak ada pemukiman, karena masih berupa hutanNamun kemiringan pebukitan sekitar kawasan tersebut mencapai 45 hingga 60-an derajatParahnya, di sekitar daerah itu terdapat bekas potongan kayu yang ditebang secara massalBahkan puing-puing kayu itu dibiarkan berserakan di pinggir bukitBahkan ada beberapa kayu berada di pinggir jalan
Irwan mengakui, di sekitar bukit yang berada sepanjang Nagari Sirukam hingga Simanau, banyak terdapat penebangan kayu"Penebangan itu dilakukan secara ilegal. Ini mungkin pemicu terjadinya longsorDi tempat itu ada pembalakan liar," tuding Irwan
Untuk memperlancar jalur transportasi masyarakat, pihak Kecamatan Tigolurah mengarahkan arus transportasi masyarakat ke arah timurTepatnya ke Jorong Rimbodata, Nagari Sungainanam, Kecamatan LembangjayaJalan tersebut jaraknya dari Tigolurah sekitar 20 kilometeran"Di kawasan itu memang ada jalan yang sedang dibangunTapi pembangunannya dilakukan swasta yang melakukan penambangan batu baraKini kondisi jalan itu masih jalan tanahKalau hujan turun, mobil sulit akan lewatKemungkinan besar akan terkurung," papar pria berkacamata itu
Irwan menyayangkan tidak adanya reaksi dari Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Dishutbun) dan Dinas Pekerjaan Umum (DPU)"Mestinya dinas melakukan raziaIni hampir sama tidak ada razia," keluhnya
Di tempat terpisah, Kepala Dishutbun Kabupaten Solok Jonedi saat dikonfirmasi mengatakan, razia ilegal logging di kawasan Tigolurah sebenarnya sudah dilakukan"Personel polisi kehutanan kita hanya 12 orangSementara setengah dari luas Kabupaten Solok ini terdiri dari hutanTidak mungkin kami selalu merazia kawasan tersebut," kilahnya.(ii/JPNN/ara)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Akhirnya, Gelar Tanggap Darurat
Redaktur : Tim Redaksi