jpnn.com - BANJARNEGARA - Longsor kembali mengancam wilayah Banjarnegara. Kini, giliran warga Dusun Karangjengking, Desa Duren, Kecamatan Pegedongan terpaksa diungsikan. Ini menyusul adanya retakan sepanjang 70 meter dan mengancam keselamatan warga.
Salah satu warga yang rumahnya sudah longsor, Tuti mengatakan, tanah mulai longsor terjadi bertahap mulai Senin (19/1) pukul 16.00 dan disusul hari berikutnya.
BACA JUGA: Tinggi Gelombang Capai 3 Meter, Nelayan Pantura tak Melaut
"Semua warga RT 3 RW 3 langsung mengungsi ke tempat yang aman," katanya.
Bahkan jalan aspal yang baru selesai sehari sebelum kejadian ikut terbawa longsor, sehingga akses jalan terputus sepanjang dua meter. Warga harus hati-hati karena hanya mengandalkan batang pohon saat lewat. Warga ketakutan, tanah setinggi 40 meter tiba-tiba longsor dan menimbun pemukiman.
BACA JUGA: Jaksa Tuntut Dua Terdakwa Pembunuhan Divonis Mati
Kepala Desa Duren, Rasmanto mengatakan, panjang retakan kurang lebih 70 meter ini. Jika hujan terus terjadi, dikhawatirkan air akan meresap dan tanah bisa longsor menimbun pemukiman di bawahnya. Untuk keamanan, sekarang 104 warga diungsikan. Mereka 53 lelaki dan 51 wanita.
"Ada 19 KK," sebutnya.
BACA JUGA: Jual Kotak Suara, PNS KPU Jadi Tersangka
Untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan, warga berjaga-jaga setiap malam. Pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan BPBD.
Kepala BPBD Banjarnegara, Catur Subandrio mengatakan segera dibentuk Kelompok Masyarakat Siaga Bencana agar saat bencana terjadi warga setempat sudah tahu apa yang harus dilakukan.
Dia menambahkan, Pagedongan termasuk dalam wilayah rawan bencana. Untuk itu, pihaknya terus menghimbau pada warga untuk selalu waspada dan siaga jika hujan tiba.
"Jika tanda-tanda longsor muncul maka sebaiknya mengamankan diri. Saat pembentukan Pokmas juga akan dibuat jalur evakuasi dan bagaimana cara menghadapi jika terjadi bencana," pungkasnya. (ctr/nun/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dukung Wali Kota Bima Arya Berangus Mafia Perizinan
Redaktur : Tim Redaksi