Loyalis Anas Janji Bongkar Korupsi Demokrat

Kamis, 31 Oktober 2013 – 10:12 WIB
Mantan Ketua DPC Partai Demokrat Cilacap Tridianto menjalani pemeriksaan di gedung KPK, Jalan Rasuna Sahid, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (31/10). Tridianto menjadi saksi Tindak Pidana Korupsi (TPK) penerimaan hadiah terkait proyek Pusdiklat Olahraga Hambalang. Ricardo/JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Mantan Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Cilacap, Tri Dianto akan memenuhi panggilan Komisi Pemberantasan Korupsi. Tri hari ini, Kamis (31/10) dijadwalkan menjalani pemeriksaan sebagai saksi untuk Anas Urbaningrum.

Loyalis Anas itu menyatakan akan memberikan kejutan saat menjalani pemeriksaan terkait kasus dugaan gratifikasi atau penerimaan hadiah dalam proses perencanaan proyek Hambalang.

BACA JUGA: Perlu Sanksi selain Pidana bagi Koruptor

"Saya akan datang. Yang pasti akan ada kejutan," kata Tri saat dihubungi wartawan, Kamis (31/10). Namun, Tri enggan mengungkap perihal kejutan yang dimaksudkannya.

Ia menyatakan akan memberikan kesaksian yang sejujur-jujurnya di hadapan penyidik. Bahkan Tri berjanji akan membongkar kasus-kasus korupsi yang melibatkan kader Partai Demokrat.

BACA JUGA: Anis dan Saldi Matta Dijadwalkan Bersaksi di Sidang Luthfi

"Saya siap membongkar kasus-kasus korupsi yang melibatkan kader-kader Demokrat siapa-siapa saja anggota DPR yang dari Demokrat yang sering ketemu Nazaruddin (Mantan Bendahara Umum Partai Demokrat, Muhammad Nazaruddin) untuk urusan proyek," ujar Tri.

Pengusaha jamu asal Cilacap itu sebelumnya dijadwalkan menjalani pemeriksaan pada Jumat (18/10) lalu. Namun, ia menolak memenuhi panggilan KPK. Alasannya, Tri tersinggung lantaran surat pemanggilannya dikirim kepada tiga orang istrinya.

BACA JUGA: Ratu Atut Bisa Dimakzulkan

Kali ini Tri memenuhi panggilan karena KPK hanya mengirim surat panggilan ke satu alamat saja yakni alamat istri pertamanya. "Jadi saya memenuhi panggilan KPK," katanya.

Seperti diketahui, Anas ditetapkan KPK sebagai tersangka kasus dugaan gratifikasi atau penerimaan hadiah dalam proses perencanaan Hambalang. Mantan Ketua Umum Partai Demokrat itu diduga menerima Toyota Harrier dari PT Adhi Karya. (gil/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Isi Petikan dan Amar Putusan Berbeda


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler