Lulusan BLK Pilih Luar Negeri

Senin, 18 Juli 2011 – 07:05 WIB

JAKARTA - Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kemenakertrans) mengakui, kebanyakan lulusan Balai Latihan Kerja (BLK) lebih memilih bekerja di luar negeri daripada dalam negeriSalah satu penyebabnya, tingginya gaji yang ditawarkan

BACA JUGA: Menag Sebut Ponpes UBK Ajarkan Kekerasan

Akibatnya, terjadi kekurangan tenaga terampil di Indonesia.

’’Dalam negeri saja kurang
Lowongan ada tapi orang biasanya tertarik kerja di luar negeri

BACA JUGA: MK Bantah Politisasi Kasus Andi Nurpati

Contohnya teknisi dan tenaga pengelasan
Di luar negeri gaji tinggi

BACA JUGA: Syamsul Siap Hadiri Sidang Tanpa Kursi Roda

Mereka lari ke sanaKita berharap kebutuhan dalam negeri jadi prioritas,’’ ungkap Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar di Jakarta, Minggu (17/7).

Menurut Muhaimin, BLK merupakan pilarSehingga perlu peralatan yang memadaiDengan begitu, bisa memberikan pelayanan yang baik ke masyarakat, khususnya calon tenaga kerja.

Kemenakertrans, lanjut Muhaimin, akan melakukan revitalisasi BLK yang dikelola pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten atau kotaSalah satu target adalah manajemenSehingga BLK bisa memberikan pelatihan yang up to date serta sesuai kebutuhan pasar dan industri.

’’Mereka siap memasuki pasar kerja di dalam dan luar negeriPelatihan kerja ada peran strategisSifatnya fleksibel, antisipasi dengan perubahan teknologiPelatihan kerja juga jembantani dunia kerja dan pendidikan,’’ papar pria kelahiran Jombang, Jawa Timur, ini.

Data Kemenakertrans, pada 2011 ini akan ada 313 BLK yang direvitalisasi’’Tentu saja dalam hal ini kita berharap BLK yang ada di daerah terus memiliki kemajuanTerutama update kebutuhan pasarKebutuhan keekonomian dan domestik,’’ ujar ketua umum DPP PKB tersebut.

Menurut Cak Imin, sapaan Muhaimin Iskandar, BLK merupakan solusi pengangguran dan kemiskinanDi samping itu, diharapkan BLK tidak bergantung kepada uang dari pemerintahTetapi lebih kepada industri.
’’Kita tidak ingin BLK begituMakanya kita kembangkan 3 model, yaitu full negara, kombinasi negara dan swasta, dan full swasta,’’ ucapnya.

Kerja sama dengan Singapura ini, tambah Muhaimin, merupakan bentuk revitalisasiAda 4 aspek yang ditekankan, yaitu perencanaan strategis, pengembangan kurikulum, pedagogik, dan manajemen’’BLK yang terlibat harus mengambil manfaat kerjasama,’’ katanya(cdl)

BACA ARTIKEL LAINNYA... NU-SBY Saling Puji


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler