Lulusan SMA Sederajat Membeludak, Berpotensi Menambah Pengangguran

Rabu, 17 April 2019 – 00:45 WIB
Siswa SMA mengerjakan soal UNBK. Ilustrasi Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, MADIUN - Total ada sekitar 4.640 siswa SMA sederajat di Kota Madiun yang lulus tahun ini. Sebagian dari akan melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi. Yang tidak kuliah, kemungkinan akan segera menjadi pengangguran. Namun, sudah pasti juga ada yang bisa langsung bekerja.

Persoalan itu menjadi atensi dinas tenaga kerja (disnaker). Karena ketersediaan lapangan pekerjaan di Kota Madiun terbatas. Sementara lulusan SMA dan sederajat membeludak hampir setiap tahunnya.

BACA JUGA: Angka Pengangguran Kota Bekasi Capai 9 Persen

’’Ada kemungkinan penambahan jumlah pengangguran. Walaupun di Kota Madiun hampir 90 persen lulusan SMA memilih meneruskan kuliah. Sedangkan, 10 persen lainnya meneruskan bekerja,’’ kata Suyoto, kepala Disnaker Kota Madiun.

Kondisi lebih baik ada di SMK. Suyoto menyebut hampir seluruh SMK di Kota Madiun sudah mempunyai cara tersendiri untuk menjembatani agar siswanya cepat diterima bekerja. Seperti menerapkan program bursa kerja khusus (BKK).

BACA JUGA: Banyak Sarjana Menganggur Lantaran Incar Kursi PNS

‘’Di luar itu kami juga fasilitasi kerjasama perusahaan yang membutuhkan pekerjaan dengan cara turun ke beberapa sekolah,’’ ungkapnya.

BACA JUGA: Pengumuman Kelulusan Seleksi PMDK PN, 16.666 Siswa Lolos ke Politeknik Negeri

BACA JUGA: Ribuan Sarjana Kesehatan jadi Pengangguran, Begini Alasannya

Selain itu, lanjut dia, disnaker juga membuka lowongan pekerjaan dari hasil kerjasama dengan perusahaan. Salah satunya adalah perusahaan ritel minimarket yang beberapa hari lalu telah mengajukan permintaan fasilitasi open recruitment.

’’Jadi, kami selalu berusaha untuk mencari peluang supaya pengangguran di Kota Madiun ini bisa tertampung di perusahaan-perusahaan tertentu,’’ ujar mantan kepala dinas pendidikan tersebut.

Suyoto menyebutkan pihaknya sudah menjalin kerjasama dengan sekitar 10 perusahaan sebagai bentuk upaya pengurangan angka pengangguran di Kota Madiun. Dari situ, pihaknya berharap bisa menyerap sekitar 500 orang pencari kerja (pencaker). ‘’Itu sudah termasuk pengiriman pencaker ke Batam,’’ sebutnya.

Suyoto menambahkan pihaknya juga sering melakukan pelatihan-pelatihan kewirausahaan terhadap beberapa para pencari kerja. Pelatihan tersebut bertujuan merangsang angkatan pencari kerja untuk kreatif dan menciptakan lapangan pekerjaan bagi diri sendiri maupun orang lain.

’’Jadi membuat lapangan pekerjaan baru. Sehingga, bisa menampung angkatan kerja di Kota Madiun,’’ jelasnya. (her/ota)

SEPUTAR DATA PENGANGGURAN TERBUKA DI KOTA MADIUN
Perkiraan jumlah lulusan siswa SMA/SMK 2019 = 4.640 siswa
ANGKA PENGANGGURAN 2017

4,68 persen = 5.715 orang (BPS)

Serapan tenaga kerja = 842 orang pencaker

ANGKA PENGANGGURAN 2018

0,81 persen = 1.394 orang (verifikasi dan validasi disnaker)

Serapan tenaga kerja = 1.050 orang

AK 1 = 121.864 (2017)

AK 1 = 171.137 (2018)

SERAPAN TENAGA KERJA INDONESIA (TKI) DARI KOTA MADIUN

2017 : 210 orang

2018 : 201 orang

Angkatan Kerja Antar Daerah (AKAD) 2017 = 369 orang (tujuan Batam)

Angkatan Kerja Antar Daerah (AKAD) 2018 = 151 orang (tujuan Batam)

Angkatan Kerja Lokal (AKL) 2017 = 256 orang (diterima kerja di Kota Madiun)

Angkatan Kerja Lokal (AKL) 2018 = 698 orang (diterima kerja di Kota Madiun)
SUMBER: DISNAKER KOTA MADIUN

BACA ARTIKEL LAINNYA... OK OCE di Jakarta Meredup, Sandi Tetap Menawarkannya Jadi Program Nasional


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler