jpnn.com - GARUT - Pemerintah Provinsi Jawa Barat mengalokasian anggaran tanggap darurat dan pascabencana sebesar Rp 30 miliar, untuk merevitalisasi sejumlah sarana dan prasarana yang rusak akibat banjir bandang di Garut pekan lalu.
Menurut Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Deni Djuanda, dana tanggap darurat dianggarkan sebesar Rp 10 miliar. Sedangkan untuk dana pascabencana sebesar 20 miliar.
BACA JUGA: Jual Diri, 3 Gadis dan Seorang Muncikari Ditangkap Polisi
”Untuk tanggap darurat itu ada masa waktunya yaitu 14 hari dan ini sudah disepakati oleh gubernur dan mendapat persetujuan DPRD Jabar,” jelas Deni dilansir Bandung Ekspres (Jawa Pos Grup), Jumat (30/9).
Deni menuturkan, anggaran ini akan segera diberikan langsung ke pemerintah daerah setempat. Setelah sebelumnya, biro keuangan mendapat rincian kebutuhan.
BACA JUGA: Prahara Cinta Segitiga, Naksir Suami Teman Sejak SMP
Namun demikian, secara rinci dirinya belum bisa memastikan berapa alokasi untuk Kabupaten Garut dan Kabupaten Sumedang.
Sebab usulan yang disampaikan masih bersifat kasar sehingga pihaknya akan menyeleksi usulan tersebut yang betul betul tanggap darurat.
BACA JUGA: Resmi, 6.000 PNS Diserahkan ke Pemprov
”Dana tanggap darurat ini untuk keperluan membersihkan dan menangani para korban pokonya yang betul-betul tanggap darurat,” ucap Deni.
Lebih lanjut Dani menuturkan, untuk dana pasca bencana akan diberikan pada Desember danm akan ditambah pada APBD murni. (be/nit/rie/mam/jpg/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sengketa Lahan, PT Pertiwi Lestari Isolasi Kampung Kiara Hayam
Redaktur : Tim Redaksi