jpnn.com - JAKARTA - Polda Metro Jaya sudah melayangkan surat teguran ke Aliansi Bangsa Indonesi yang menjadi panitia penyelenggara aksi Kita Indonesia, Minggu (4/12). Teguran itu didasari kenyataan penggunaan area hari bebas kendaraan bermotor atau car free day (CFD) di Bundaran HI, Jalan Sudirman dan MH Thamrin untuk kegiatan partai politik.
Politikus Partai NasDem Taufik Basari yang juga ketua bidang hukum Aliansi Bangsa Indonesia mengatakan, pihaknya langsung meminta maaf ke Polda Metro Jaya terkait kegiatan yang dikenal dengan sebutan Aksi 412 itu. "Kami atas nama panitia meminta maaf atas kekurangan ini,” katanya di Mapolda Metro Jaya, Senin (5/12).
BACA JUGA: Kapolri Minta Maaf via WhatsApp
Dia menambahkan, panitia sebenarnya sudah berupaya meminimalkan kekurangan yang ada. “Tapi kami akui belum optimal meminimalisir itu," ujarnya.
Politikus berlatar belakang pengacara itu menambahkan, teguran dari Polda Metro Jaya itu sebagai evaluasi. Dengan demikian ketika Aliansi Bangsa Indonesia menggelar kegiatan serupa tidak lagi ada pelanggaran.
BACA JUGA: Usai Raker di DPR, Kapolri Langsung Sambangi KPK
"Terima kasih kepada Polda Metro Jaya yang telah melaksanakan tugas dengan baik, selama dan sesudah kegiatan berlangsung, termasuk menegakkan ketentuan yang berlaku," tuturnya.
Taufik menambahkan, panitia merancang kegiatan itu untuk membangkitkan semangat kebangsaan serta menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Karenanya, kegiatan itu bukan dirancang sebagai kampanye partai politik.
BACA JUGA: Kombinasikan Langkah Penanggulangan Terorisme dari Hulu ke Hilir
"Dalam undangan yang disebarluaskan di beberapa media, panitia sudah menegaskan dan garis bawahi ini tidak terkait politik dan pilkada. Meski inisiatif dan sebagian panitia ini dari parpol, namun temanga tetap kebudayan," papar Taufik.
Sesuai Peraturan Gubernur (Pergub) DKI Jakarta No 12 Tahun 2016, disebutkan bahwa CFD tidak boleh digunakan untuk kegiatan politik dan SARA. Taufik pun mengakui adanya ketua umum partai politik yang berorasi di acara Kita Indonesia.
"Dan penyampaian tokoh politik tidak ada isi yang bernuansa politik, tapi lebih kepada semangat kebersamaan, kebangsaan, keberagaman, dan tidak ada dukung mendukung atau kampanye parpol. Sama sekali tidak ada keterkaitan dengan hal politik dan politik praktis," tegas Taufik.(elf/JPG)
BACA ARTIKEL LAINNYA... KPK Telusuri Keterlibatan Pihak Lain di Kasus Suap Ditjen Pajak
Redaktur : Tim Redaksi