BOYOLALI -- Letusan Gunung Merapi tidak hanya berdampak pada manusiaSatwa penghuni lereng gunung yang berada di perbatasan Jateng-DI Jogjakarta itu juga tersiksa
BACA JUGA: Kemdiknas Siapkan Rp 301 Miliar untuk Korban Merapi
Dalam beberapa hari belakangan ini, terlihat beberapa satwa yang turun ke perkampunganBACA JUGA: Kejati Usut Proyek Rumah Nelayan
Beberapa warga Dusun Wonopedut, Desa Wonodoyo, Kecamatan Cepogo, menyatakan melihat seekor macan yang berkeliaran di kampung mereka
BACA JUGA: Kabur, Tahanan Ditembak Mati
Meski mendekati permukiman, macan yang turun gunung tersebut tidak sampai menerkam wargaSlamet menduga, macan itu cukup tuaBegitu ketahuan warga, binatang tersebut takut dan lari ke hutan Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM).Petugas Balai Taman Nasional Gunung Merapi (BTNGM) Wilayah II Boyolali sempat mengecek beberapa lokasi yang berbatasan dengan permukiman warga"Kami melihat kotoran macan di wilayah Desa Wonodoyo, Kecamatan Cepogo," kata Kepala Seksi Wilayah II BTNGM Boyolali Joko PriyonoMacan tersebut diduga lari dari hutan di Turgo, Kaliurang, Jogjakarta, dan Balerante, KlatenSebab, berdasar pengamatan selama ini, tidak ada macan yang berada di hutan Merapi di kawasan Boyolali"Home spring (tempat tinggal) macan tersebut adanya di Turgo dan Balerante," terang dia.
Macan itu menyeberang ke Boyolali lantaran antara Desa Balerante dan Desa Wonodoyo berbatasanKarena situasi di Desa Balerante atau di Turgo panas, macan tersebut mencari tempat yang sedikit sejuk di wilayah BoyolaliSebab, dampak erupsi Merapi yang ke wilayah Boyolali terbilang ringan"Di wilayah Boyolali, tidak terjadi luncuran awan panas," papar Joko.
Macan yang berkeliaran di hutan Merapi, menurut Joko, jenis abu-abu hitamNamanya macan kumbangSelain macan jenis itu, lereng Merapi dihuni kucing hitam yang disebut belacanHewan-hewan tersebut turun gunung lantaran habibat mereka mengalami kerusakan.Menurut Joko, jenis hewan Merapi yang turun gunung selain macan kumbang adalah kera ekor panjang, babi hutan, kancil, dan burungHewan yang paling sering ditemukan warga adalah babi hutan dan kancil"Babi hutan dan kancil menjadi mangsa macanBila dua hewan itu berkeliaran, berarti macan Merapi belum punah," jelasnya.
Karena habibat di hutan sudah rusak, hewan-hewan tersebut mencari lingkungan yang cocok dan mendukung kelangsungan kehidupan merekaHewan yang sebagian besar meninggalkan habitatnya adalah burung, sedangkan kera tidak semuanya eksodus karena dampak bencana.
Ribuan kera di lereng Merapi wilayah Boyolali eksodus habitat dengan menyeberang ke lereng Gunung Merbabu karena kehabisan makananKera bisa juga eksodus akibat suhu di lereng Merapi masih panasKarena itu, mereka secara bergerombol mencari daerah yang lebih dingin.
Kera eksodus ke Merbabu tersebut terlihat jelas di Kecamatan SeloWarga melihat gerombolan satwa berekor itu bergelantungan di ladang-ladang dan sebagian menyeberangi jalan ke arah lereng MerbabuMenurut Joko, jika kera Merapi bertemu dengan kera Merbabu, mereka akan berkelahi untuk memperebutkan wilayah kekuasaan menurut dunianyaNamun, kera Merapi diperkirakan akan kembali ke habitatnya jika gunung itu sudah normal.
Ditanya apakah akan ada upaya menggiring kera-kera tersebut kembali ke habitatnya, Joko menjelaskan, hal itu bukan wewenangnyaKera yang eksodus ke lereng Merbabu menjadi kewenangan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Tengah(un/ito)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Puluhan Pelangsir BBM Terjaring Aparat
Redaktur : Tim Redaksi