Maduro Ubah Venezuela Jadi Surga Teroris

Selasa, 30 Juli 2019 – 03:49 WIB
Presiden Venezuela Nicolas Maduro. Foto: AFP

jpnn.com, BOGOTA - Presiden Kolombia, Ivan Duque mengkritik negara tetangganya Venezuela. Dia menuding bahwa Presiden Venezuela Nicolas Maduro telah mengubah negara itu menjadi tempat perlindungan teroris.

Duque menyebut, Maduro melakukan kesalahan besar dalam melindungi kelompok gerilyawan dan penyelundup narkoba.

BACA JUGA: Bamsoet Sebut Perlu Strategi Komprehensif Atasi Perekrutan Teroris

"Apa yang kami lihat adalah bahwa tidak hanya (Maduro) memendam para teroris Kolombia selama bertahun-tahun, tetapi ia semakin meratifikasi bahwa Venezuela adalah tempat perlindungan bagi para teroris dan penyelundup narkoba," kata Duque saat berada di Shanghai, China dalam sebuah kunjungan resmi, Senin (29/7).

Komentar itu muncul setelah akhir pekan kemarin Maduro mengatakan bahwa dua mantan komandan Angkatan Bersenjata Revolusioner Kolombia (FARC) yang hilang dan dicari oleh otoritas kehakiman Kolombia, yakni Seuxis Paucias Hernandez dan Luciano Marin, disambut di Venezuela.

BACA JUGA: Listrik Padam Seharian, Puluhan Pasien RS Tewas, Oh Venezuela

BACA JUGA: Listrik Padam Seharian, Puluhan Pasien RS Tewas, Oh Venezuela

Santrich dan Marquez diketahui bergabung dengan partai politik FARC setelah kelompok pemberontak sayap kiri melakukan demobilisasi berdasarkan kesepakatan damai 2016 yang mengakhiri perang saudara selama beberapa dekade di Kolombia. Mereka ditetapkan untuk melayani di kursi kongres yang disediakan untuk kelompok itu.

BACA JUGA: Polri Sebut Pola Pergerakkan Jaringan JI Melalui Pengajian dan Partai Politik

Tetapi Marquez hilang tahun lalu setelah keponakannya ditangkap dan dibawa ke Amerika Serikat untuk bekerja sama dengan para penyelidik penyelundup obat terlarang.

Kemudian, awal bulan ini Mahkamah Agung Kolombia memerintahkan penangkapan Santrich setelah dia gagal muncul untuk ditanyai tentang tuduhan perdagangan narkoba Amerika Serikat.

"Tidak ada satu keraguan bahwa Santrich dilindungi oleh rezim diktator itu," kata Duque tentang Venezuela.

"Ini adalah satu lagi motivasi untuk terus memperkuat blokade diplomatik," tegasnya, seperti dimuat Reuters.

Duque sendiri berulang kali mengatakan bahwa Santrich mungkin telah melarikan diri ke Venezuela.

Sementara itu Maduro mengatakan akhir pekan kemarin bahwa dia telah mengetahui kemungkinan kehadiran Santrich di Venezuela dari pernyataan Duque. (rmol/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kelompok JI Siapkan Basis Ekonomi, Pasukan Siber, Jawa Dijadikan Wilayah


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler