jpnn.com, SURABAYA - Negara Indonesia adalah satu meski banyak perbedaan di dalamnya. Mulai suku, agama, bahasa, kebudayaan, adat dan beberapa berpedaan lainnya.
Namun, perbedaan itu tidak boleh dijadikan dasar atau alasan untuk menjadikan modal perpecahan. Untuk itu, dalam membangun kebersamaan itu adalah tugas bersama.
BACA JUGA: Ganggu Kedaulatan NKRI, Aktivis KNPB Terancam Penjara Seumur Hidup
Kuncinya saling menghormati perbedaan sebagai rahmatan lil alamin. Bagaimana bisa memahami, memaknai, dan menjabarkan isi sila dalam Pancasila dan UUD 1945 adalah salah satu cara untuk terus menjaga kebhinnekaan di Indonesia demi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Pesan itu disampaikan Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Mohammad Iqbal SIK MH dalam Seminar Keberagaman Nilai-Nilai Pancasila, Saya Indonesia, Saya Pancasila di depan 1.000 perserta taruna-taruni dan civitas akademi dari Akademi Teknik Keselamatan Penerbangan (ATKP), Jumat (2/6).
BACA JUGA: Djarot Sangat Sepakat dengan Presiden Soal Hal Ini Ditindak Tegas
“Mahasiswa sebagai anak muda adalah generasi penerus bangsa, calon pemimpin bangsa. Hendaklah calon pemimpin bangsa ini selalu menjaga kebhinnekaan, harus memiliki pemahaman kebhinnekaan dan keberagaman. Di antaranya juga harus patuh hukum, be-rinovasi demi mengembangkan potensi diri dan alam Indonesia,” pesan Iqbal seperti yang dilansir Radar Surabaya (Jawa Pos Group), Sabtu (3/6).
Selain itu, lanjut Kapolrestabes yang murah senyum ini, mahasiswa harus mampu menjadi pelopor perubahan tentang stigma yang salah mengenai perbedaan.
BACA JUGA: Ternyata Begini Cara HTI Mencekoki Kadernya agar Anti-NKRI
Indonesia adalah rumah bersama, NKRI harus dijaga. (iku/nur)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jokowi Bilang Gebuk, Mas Tjahjo Langsung Bertindak
Redaktur : Tim Redaksi