Mahasiswa Kedokteran Siap Demo di Depan Istana Merdeka

Selasa, 03 Oktober 2017 – 05:58 WIB
Kampus Fakultas Kedokteran Unipa-UI di Kabupaten Sorong. Senin (2/10) kemarin, tepat satu tahun FK Unipa-UI ini vakum karena beragam masalah. Foto: NAMIRAH/RADAR SORONG/JPNN.com

jpnn.com, SORONG - Sudah sejak 2 Oktober 2016, Fakultas Kedokteran Unipa-UI di Kabupaten Sorong, Papua Barat, tidak menjalankan aktivitas perkuliahan seperti biasanya.

Beragam upaya telah dilakukan untuk mengaktifkannya kembali, namun hingga Senin (2/10) atau tepat setahun, fakultas kebanggaan di Kabupaten Sorong ini mengalami kevakuman.

BACA JUGA: Siswa SD Iuran untuk Tambal Meja Bolong

LAPORAN : NAMIRAH HASMIR

Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FK Unipa, Indah Ein Fajarwati Wainsaf yang dihubungi Radar Sorong (Jawa Pos Group) via telepon seluler menyampaikan para Mahasiswa FK Unipa sudah satu taun perjuang agar perkuliahan bisa kembali berlangsung.

BACA JUGA: 40 SMPN Harus Terapkan Komputerisasi

Segala upaya telah dilakukan oleh para mahasiswa.Mulai dari mendatangi rektorat, Pemkab, Pemprov hingga ke pemerintah pusat, melalui media massa dan lain sebagainya.

Namun sayangnya, belum ada titik terang penyelesaian masalah yang mengakibatkan Fakultas Kedokteran Unipa ini vakum.

BACA JUGA: Calon Praja Meninggal Saat Diksar, Ini Langkah IPDN

“Kami kecewa terhadap pemerintah yang terkesan lambat menyelesaikan permasalahan FK Unipa,” kata Indah, Senin (2/10).

Kevakuman FK Unipai yang sudah berlangsung setahun ini, sangat merugikan mahasiswa. Selain dana yang harus dikeluarkan untuk membantu mengusahakan agar FK kembali ‘normal’, waktu kuliah yang seharusnya hanya 6 tahun dipastikan molor.

Tak kuat menghadapi ketidakpastian, satu diantara 102 mahasiswa Fakultas Kedokteran Unip, memilih mengundurkan diri dan melanjutkan pendidikannya di Makassar.

Tidak hanya itu, staf FK Unipa juga banyak yang mengundurkan diri. “Justru lebih banyak staf yang mengundurkan diri, ada 4 orang staff yang sudah mengundurkan diri,” ungkapnya.

Akibat kevakuman yang demikian lama, apabila perkuliahan dilanjutkan, menurutnya perlu dilakukan pemanasan sehingga dapat menyegarkan kembali pelajaran yang sebelumnya sudah diajarkan, agar semangat belajar bisa kembali seperti awal perkuliahan berlangsung. “Kita berharap sila kelima Pancasila itu bisa kita rasakan. Di saat teman kami yang lainnya mendapatkan pendidikan, kami juga berharap demikian,” kata Indah.

Saat ini, Indah dan beberapa rekannya masih berada di Jakarta guna menunggu keputusan dari Presiden RI terkait masalah yang terjadi di FK Unipa-UI Sorong.

Namun, sampai dengan saat ini masih belum ada jawaban. “Kita belum tahu kapan kembali ke Sorong, kami masih terus menunggu,” ucapnya.

Jika belum ada jawaban atas upaya yang mereka lakukan, para mahasiswa akan kembali melakukan aksi di 3 Kota, Manokwari, Sorong dan Jakarta, tepatnya di Istana Merdeka.

Tidak tinggal diam, dosen UI turut membantu mahasiswa untuk kembali melakukan perkuliahan. “Para Dosen juga mendukung kami, mereka yang follow-up upaya advokasi yang kita lakukan,” terang Indah.

Saat berkoordinasi dengan salah satu anggota DPD di Jakarta, disampaikan bahwa jika permasalahan tidak kunjung selesai, maka perlu mengambil jalan tengah.

Para mahasiswa bisa mengambil kelas jauh ke FK-UI, dengan mendatangkan dosen UI ke Sorong. Karena dana bagi para dosen UI memang sudah disiapkan. “Dengan begitu, otomatis FK Unipa akan lepas dari Unipa,” ucapnya.

Menanggapi kevakuman FK Unipa Kabsor yang sudah berjalan selama 1 thaun. Bupati Sorong, Dr. Johny Kamuru S.H M.Si menyampaikan, pemerintah Kabupaten Sorong terus melakukan pembangunan gedung FK Unipa sesuai dengan komitmen yang ada.

“Kita terus bangun kampusnya, RAPBD perubahan juga kita anggarkan untuk penyelesaian gedung FK Unipa,” jelas Dr. Johny Kamuru,SH,MSi yang ditemui Radar Sorong di Sekertariat DPRD Kabsor.

Menurutnya, masalah FK Unipa yang telah menjadi masalah nasional, Provinsi Papua Barat telah mengambil alih. Namun, permasalahan tersebut berada di tangan Unipa sendiri, karena Pemprov Papua Barat sudah menganggarkan dana untuk perkuliahan di FK Unipa.

“Masalahnya sekarang ada di Unipa karena pemerintah Kabupaten Sorong dan Pemerintah Provinsi Papua Barat sudah mendukung jalannya FK Unipa itu,” jelasnya. (*)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Calon Praja IPDN Meninggal saat Ikut Diksar Disiplin


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler