jpnn.com - JAMBI- Aswandi, mahasiswa IAIN STS Jambi ini terancam berurusan dengan polisi. Pasalnya, guru PPL di Madrasah Aliyah Laboratorium (MAL) Kota Jambi ini, dituduh melarikan salah satu siswi pelajar Mal Kota Jambi, inisial WH, pelajar kelas I B. Ia dibawa ke sebuah kos-kosan Aswandi yang berada di kawasan Simpang Rimbo, Kota Jambi.
Informasi yang berhasil dihimpun kemarin, WH ditemukan keluarganya di kamar kosan Aswandi, Kamis malam (28/11) sekitar pukul 22.00 wib. Diketahui Aswandi adalah mahasiswa jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI) IAIN STS Jambi.
BACA JUGA: Lindas Siswa hingga Tewas, Sopir Truk Kabur
Keluarga WH, Didin mengatakan, sebelum menemukan adiknya tersebut, ia sudah menanyakan kepada pihak sekolah dan para teman WH.
“Awalnya kita tanya-tanya dengan teman-teman sekolahnya, dan penjaga sekolah, lalu dapat informasi adik saya pergi dengan seorang cowok yang tidak lain adalah guru PPL tempat adik saya sekolah, dengan informasi tersebut, kita mendapatkan alamat guru PPL itu, lalu kepergok adik saya di dalam kamar pelaku,” jelasnya usai melakukan pertemuan dengan pihak sekolah.
BACA JUGA: Ciaaatt... Tendang Buah Zakar, ABG Lolos dari Perkosaan
Kepala Sekolah, Dull Naim kepada sejumlah wartawan usai melakukan pertemuan dengan pihak keluarga membenarkan peristiwa tersebut. “Kita sebagai penengah karena pada saat itu Aswandi selaku guru PPL, dan sudah melakukan perdamaian dengan pihak keluarga korban, kita akan mengambil tindakan, dan akan melakukan pertemuan dengan pihak kampus IAIN STS Jambi,” jelas Naim.
Nain pun membantah, kalau WH dikeluarkan dari sekolah karena tidak pernah masuk selama 11 hari. “Tidak pernah siswa kita keluarkan, setelah saya tanya dengan wali kelas memang ada siswa kita WH tidak pernah masuk sekolah,” pungkasnya.
BACA JUGA: Takut tak Lulus, Empat Siswi Kompak Tenggak Racun
Semetara Aswandi mengakui bahwa memang membawa WH ke tempat kos nya. Namun, dirinya membantah kalau melarikan pelajar berinisial WH tersebut. “Ya memang ada saya kurung di rumah saya, memang cara saya yang salah, niat saya hanya ingin menolong dia (WH,red). Saya mengurung WH di kamar karena takut lari, itu pun ia yang minta kunci dari luar. Karena ia pernah menceritakan kepada saya untuk ketemu orang tuanya karena lagi sakit di pulau Jawa, WH di rumah saya, dari pukul 09.00 wib sampai pukul 20.30 wib. Korban tidak ada saya apain kok, demi tuhan saya berani sumpah,” katanya.
Hanya saja pihak keluarga korban belum melapor kepada pihak yang berwajib. Akibat peristiwa tersebut, korban tidak sekolah karena saat ini mengalami trauma. Pihak keluarga akan melakukan musyawarah secara keluargaan.
Rencana korban akan dibawa pihak keluarga untuk dilakukan cek visum di RS. Hal ini bertujuan untuk mengetahui kondisi WH. Jika menemukan kejanggalan dengan hasil visum keluarga akan melakukan tuntutan secara hukum. (muz/rul)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Penyitaan Polda Metro Dinilai Langgar Aturan
Redaktur : Tim Redaksi