JAKARTA – Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud M.D"menembak” balik para petinggi Partai Demokrat (PD)
BACA JUGA: Lapor ke Istana, Mahfud Mengundang Curiga
Setelah membeberkan informasi bahwa Nazaruddin (bendahara umum PD) memberikan duit kepada Sekjen MK Janedjri MBACA JUGA: Diprediksi Naik, BPIH Belum Juga Dibahas
Kemarin (22/5) Mahfud mengungkapkan adanya pertemuan antara Nazaruddin, Janedjri M
BACA JUGA: Triliunan Hasil Lahan Eks DL Sitorus tak Jelas
Mereka bertiga, sebut Mahfud, suatu ketika terlihat makan bersama dalam satu meja"Konteksnya, Nazaruddin itu seolah menjadi penghubung antara Anas dan Janed," kata MahfudKarena itu, kata Mahfud, tidak mungkin Nazaruddin tidak kenal JanedBahkan, Nazaruddin sempat memosisikan diri sebagai orang yang "membawa" Anas bertemu JanedSeolah-olah Nazaruddin-lah yang memperkenalkan Janed kepada Anas.
Namun, Mahfud buru-buru menegaskan bahwa "duduk satu meja” itu tidak mesti dalam konteks berkolusi"Kalau berkolusi, ya mungkin di meja yang lain," kata Mahfud berkelakar
Mahfud menampik anggapan bahwa dirinya memainkan kasus tersebutDia menegaskan bahwa kasus itu sejatinya sudah lamaDia pun sejak lama memberitahukannya kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)Yakni, pada November tahun lalu.
"10 Mei saya ditelepon Pak SBY untuk menjelaskan lebih jelasKemudian saya diajak mengumumkan ituJadi, bukan saya yang merilis informasi ituPak SBY sendiri yang telah mengumumkannyaSaya hanya diminta menjelaskan lebih rinci persoalannya," katanya.
Mahfud mengatakan, sejatinya kisruh di internal Partai Demokrat (PD) tidak hanya ituDia memiliki informasi bahwa ada dua pimpinan PD yang bermasalah di MKSalah seorang dari mereka bahkan tersangkut kasus pidanaMahfud mengaku sudah melaporkan pimpinan PD itu ke polisiNamun, sampai saat ini tidak ada tindakan.
"Tapi, itu nanti saja, pasti saya ungkapSekarang kita fokus ke Nazaruddin sajaPada saatnya nanti saya sampaikan," kata mantan Menteri Pertahanan di era Presiden Abdurrahman Wahid itu
Sebelumnya, Mahfud melaporkan tindakan Nazaruddin yang memberikan 120 ribu dolar Singapura kepada Sekjen MK Janedjri MGaffarUang itu disebut Mahfud sudah dikembalikan kepada Nazaruddin
Saat dikonfirmasi mengenai hal ini, Anas Urbaningrum meluruskan informasi tersebutDia menjelaskan, pada 2008 memang ada kegiatan temu wicara bertajuk Kesadaran Berkonstitusi yang diselenggarakan atas kerja sama Mahkamah Konstitusi dan DPP Partai Demokrat.
Saat itu, kata Anas, ketua MK masih dipegang Jimly AsshiddiqieJanedjri MGaffar sudah menjadi Sekjen MK"Di sela-sela kegiatan itulah tentu ada makan-makanDi situ ada saya, Sekjen MK (Janedjri, Red), dan sejumlah fungsionaris DPP Partai DemokratSeingat saya, termasuk hadir Nazaruddin," jelasnya.
Menurut Anas, tidak ada pembicaraan khusus saat makan bersama tersebutDia menolak bila itu dihubung-hubungkan dengan persoalan yang kini muncul antara Nazaruddin dan MK, khususnya Janedjri"Karena cuma makan-makan biasa, ya tidak ada topiknyaSangat tidak tepat kalau dikaitkan dengan kasus yang diramaikan sekarang ini," kata Anas.
Secara terbuka dia mengaku kecewa dengan pernyataan Mahfud M.DtersebutAnas merasa ada upaya pembunuhan karakter dirinya"Terus terang, saya kurang happy kalau hal yang tidak terkait lantas dikait-kaitkanPublik bisa salah mencerna dan saya bisa dirugikan," tegasnya.
Anas menyebut telah menghubungi Mahfud untuk mengklarifikasi persoalan itu"Beliau menyampaikan tidak bermaksud mengaitkannyaSilakan minta informasi dari Pak Mahfud M.Dlagi, termasuk Pak JanedjriBiar tidak berkembang informasi di luar konteks," kata Anas.(aga/pri/kuh/c2/iro)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Diangkat CPNS, 47 Ribu Honorer Tunggu SK
Redaktur : Tim Redaksi