Makam Putra Sultan Mahmud Badaruddin II Dirusak

Jumat, 20 November 2009 – 11:38 WIB
TERNATE- Banyak bentuk provokasi kelompok tak bertanggung jawab untuk membuat rusuh di tanah airSalah satu cara seperti yang terjadi di Cagar Budaya Kota Ternate

BACA JUGA: Asad Syam Dieksekusi Hari Ini

Situs Makam Putra Sultan Mahmud badaruddin (SBM) II, yakni Sultan Ahmad Nadjamudin Pangeran Ratu yang terletak di Tempat Pemakaman Umum Islam dirusak si tangan jahil.

Batu nisan makam putra sultan dari Palembang ini telah berubah dari sebelumnya bertuliskan "Sultan Ahmad Nadjamudin Pangeran Ratu" menjadi Sultan Amiruddin yang tidak ada sama sekali dalam silsilah keturunan SMB II
Praktis kejadian ini membuat heboh baik di masyarakat Palembang maupun keturunan SMB II di Kota Ternate.  

Nursanti Bahtiar, salah satu keturunan SMB II yang ada di Ternate kepada JPNN menjelaskan, awal kejadian ini bermula ketika pada akhir 2008 dilakukan pemugaran terhadap makam Sultan Ahmad Nadjamudin Pangeran Ratu, yang letaknya di sebelah kanan makam SMB II

BACA JUGA: Tuntut Referendum dan Dialog Internasional



"Tapi pemugaran itu tidak diketahui para zuriat (keturunan SMB II,red) di Kota Ternate," jelas Santi kepada JPNN malam tadi disekitar areal pekuburan SMB II.  

Santi yang juga staf di Dinas Kebudayaan dan Parawisata (Disbudpar) Kota Ternate ini kemudian mengungkapkan, persoalan kemudian muncul ketika kedatangan sejumlah peneliti dari Palembang ke Ternate


"Waktu itu kalau tak salah tanggal 13 Juli 2009

BACA JUGA: Semen Langka di Aceh Utara

Ada peneliti datang ke kantor Disbudpar bermaksud melakukan penelitian terhadap silsilah Sultan Mahmud Badaruddin II menyusul adanya polemik tentang Sultan di PalembangKebetulan Kepala seksi kepurbakalaan sudah tidak ada dan saya yang dipercaya pimpinan untuk menggantikan dan kebetulan saya juga adalah zuriat," cerita Santi

Namun begitu terkejutnya Santi, termasuk para peneliti, ketika melihat nama yang terpampang di nisan makam Sultan Ahmad Nadjamudin Pangeran Ratu, putra SMB II itu ternyata telah berubah menjadi Sultan Amirudin

"Saya kaget, kenapa jadi beginiDalam silsilah kami tidak ada yang namanya Sultan Amirudin," cerita Santi yang mengaku kaget.        
Santi pun melaporkan kejadian itu kepada zuriat lainnya yakni Rahmat Mas AgusKeduanya pun berinisiatif melaporkan kejadian itu ke Pemkot Ternate serta menyurati Pemkot Palembang. 

"Saya bersama pak Rahmat yang juga sepupu saya itu langsung melakukan investigasi tentang siapa dalang dan palaku pengrusakan cagar budaya tersebutIni jelas melanggar undang-undang karena cagar budaya itu dilindungi undang-undang," beber Santi

Disaat investigasi itu, kata Santi, datang LSM (lembaga swadaya masyarakat) dari Pelembang pada awal November ini khusus membuktikan adanya laporan pengrusakan cagar budaya tersebut

"Setelah mendapati pengrusakan tersebut, anggota LSM tersebut kemudian melapor ke Polda Malut bahwa ada pengruskan situs sejarahSaat polisi melakukan penyelidikan, sudah ada oknum aparat berpakaian dinas lengkap melakukan pembongkaran makam Sultan NajamuddinSaya yang dilapori masyarakat langsung menuju TKP dan mendapati sang oknum sedang melakukan pembongkaranMakanya saya langsung lapor polisi," beber Santi.        

Kabid Humas Polda Malut, AKBP Nugraha yang dikonfirmasi membenarkan adanya peristiwa tersebut namun enggan mengomentari lebih jauhAmatan JPNN di TKP, nampak police line dipasang polisi mengitari lokasi makam yang dibongkar tersebut.(*/fuz/JPNN)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Minta Pemekaran Simalungun Dipercepat


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler