jpnn.com - NEWYORK -- Anda mungkin sering bertanya-tanya mengapa ada orang yang makannya banyak namun berat tubuhnya tidak naik-naik, sementara yang lainnya mudah bertambah bobotnya.
Nah, para ilmuwan mengatakan ada kemampuan alami tubuh seseorang untuk mengontrol berat badan terkait dengan tingkat pembakaran energi alamiah, yang disebut metabolisme selular basal atau dasar.
BACA JUGA: Bantal Ternyata Dipenuhi Hal Menjijikkan
Salah satu alasan beberapa orang dapat makan tanpa naik berat badannya adalah karena mereka memiliki tingkat metabolisme yang lebih tinggi.
Sebuah tim riset di Pusat Medis Beth Israel Deaconess di Boston telah menemukan bahwa mengubah proses biokimia yang mendasari kemampuan sebuah sel untuk membakar energi dapat membantu meningkatkan metabolisme seseorang yang mungkin dapat mengarah pada terapi-terapi baru di tengah pergulatan global melawan obesitas dan diabetes.
BACA JUGA: Tambah Gemuk, Wanita Makin Risti Kena Kanker Ovarium
"Dengan penemuan ini, kami sekarang memiliki cara memanipulasi metabolisme yang dapat membantu mempercepat produksi energi dan mengarah pada hilangnya berat badan," ujar penulis senior Barbara Kahn dari Pusat Medis Beth Israel Deaconess dan fakultas kedokteran Harvard seperti dilansir news-medical, Kamis (10/4).
Dalam tulisan di jurnal Nature, para peneliti di Boston itu mengatakan, pengurangan jumlah protein nikotinamida N-metiltransferase (NNMT) dalam lemak dan sel-sel hati tikus memperlampat perkembangan obesitas dan diabetes pada hewan tersebut.
BACA JUGA: Alasan Mengapa Orang Suka Bergosip
Pada saat yang sama, mereka juga mengukuhkan bahwa tikus yang mengidap obesitas dan diabetes memiliki tingkat-tingkat NNMT dalam lemak dan hati yang lebih tinggi.
Dari informasi kunci ini, para peneliti berspekulasi bahwa pemotongan kandungan NNMT dalam sel-sel tersebut akan mempercepat serangkaian reaksi metabolik yang melibatkan senyawa organik (poliamina).
"Poliamina adalah sekelompok molekul-molekul biologis yang ditemukan di seluruh tubuh, yang memiliki fungsi-fungsi fundamental, termasuk mengatur pertumbuhan sel," ujar Daniel Kraus, salah satu penulis studi tersebut.
Reaksi-reaksi metabolik yang dipercepat akan meningkatkan jumlah kalori yang dibakar tubuh sebagai energi, dan pada saat bersamaab akan mengurangi jumlah kalori yang dibuat menjadi lemak.
“Meski pengaturan pola makan dan olahraga penting dalam mengontrol berat badan, terapi-terapi anti-obesitas bisa sangat membantu, dan NNMT kelihatannya sebuah sasaran yang menjanjikan bagi perkembangan terapi masa depan," pungkasnya. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Minum Kopi Bisa Kurangi Risiko Kanker Usus
Redaktur : Tim Redaksi