jpnn.com, JAKARTA - Koordinator Masyarakat Antikorupsi Indonesia (MAKI) Boyamin Saiman meminta Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Lili Pintauli Siregar mengundurkan diri dari sekarang.
Menurut dia, pengunduran Lili merupakan upaya penyelamatan diri yang dilakukan menjelang sidang etik dugaan gratifikasi tiket dan fasilitas pada ajang MotoGP Mandalika.
BACA JUGA: MAKI Dukung Pembubaran KPK, Anggaran Dipindahkan ke Kejaksaan Agung
“Ini adalah upaya untuk menyelamatkan diri karena nanti toh sidang Dewan Pengawas juga pasti akan memberikan sanksi berupa permintaan mengundurkan diri,” kata Boyamin saat dihubungi, Senin (4/7).
Dia menilai sidang etik Dewan Pengawas KPK akan menunjukan pelanggaran yang dilakukan Lili karena diduga menerima tiket dan fasilitas tertentu.
BACA JUGA: KPK Segera Lelang 14 Mobil dan 5 Motor, Anda Berminat?
Selain itu, lanjut dia, Lili juga diduga menutup-nutupi perbuatannya dengan skenario seolah-olah membeli sendiri tiket MotoGP miliknya.
Boyamin mengatakan sidang etik Dewan Pengawas KPK akan menunjukan bukti pembelian tiket MotoGP pada Februari 2022 yang ditemukan terkena pajak penambahan nilai (PPN) sebesar 11 persen.
BACA JUGA: Jambi Berstatus Siaga, 97 Personel Disebar, Brigjen Supriono: Jangan Pulang Sebelum
Namun, Undang-Undang Harmonisasi Peraturan Perpajakan baru menetapkan PPN 11 Persen pada 1 April 2022.
“Diduga ada upaya menutupi dengan cara seakan-akan beli sendiri, tetapi terkuak karena pajaknya dibayar April sementara itu (tiket MotoGP, red) seakan-akan dibeli pada Februari,” tutur Boyamin.
Dia mengatakan langkah pengunduran diri Lili Pintauli perlu dlakukan sekarang untuk menyelamatkan marwah dan kewibawaan KPK.
“Rasanya, Bu Lili harus bersedia mengorbankan dirinya untuk kebaikan KPK dan kebaikan seluruh rakyat Indonesia,” pungkas Boyamin Saiman. (mcr9/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bikin Malu Polri, 3 Polisi Dipecat, Kapolres Mengaku Sedih
Redaktur : M. Rasyid Ridha
Reporter : Dea Hardianingsih