Makin Santer, Ical Bakal Gantikan JK

Minggu, 07 Juni 2009 – 08:50 WIB

LEMBANG - Energi Golkar untuk mengantarkan Ketua Umumnya, Jusuf Kalla meraih kursi RI 1 ternyata harus terbagiDi internal Golkar justru wacana mempercepat musyawarah nasional sekaligus mengganti pucuk pimpinan Golkar mulai menguat

BACA JUGA: Caleg Terpilih Harus Ditatar

Nama Aburizal Bakrie disebut-sebut paling santer oleh sejumlah DPD Golkar untuk menggantikan Jusuf Kalla. 

Sabtu (6/6) siang, wakil Ketua Umum Golkar Agung Laksono di rumah pribadinya di cipinang, Jakarta Timur menerima 100 ketua DPD II Golkar dari berbagai daerah
Yang menarik, pertemuan itu juga dihadiri anggota Dewan Penasihat Partai Golkar Aburizal Bakrie dan mantan ketua umum Golkar Akbar Tanjung

BACA JUGA: SBY Punya Andil Lemahkan Kinerja DPR



Sumber JPNN menyebut dari pertemuan itu pengurus Golkar di daerah sepakat jika Munas Golkar dipercepat maka JK akan diganti
Aburizal Bakrie yang kini Menko Kesra akan menggantikan posisi JK di kursi ketua umum

BACA JUGA: Bupati Lobar Terima Penghargaan dari Menneg LH

Sementara Akbar Tanjung akan diusung sebagai Ketua Dewan Penasehat Golkar menggantikan Surya PalohSedangkan Agung Laksono diplot sebagai Sekjen Golkar.

Saat hal itu ditanyakan ke Agung Laksono, dirinya membantah adanya skenario tersebutMeski demikian Agung mengakui adanya pertemuan tersebut"Pertemuan bersifat informal, silaturahmi," kata Agung kepada wartawan di Lembang, Jawa Barat, Sabtu (6/6) malam.

Dikatakannya, sejumlah DPD Golkar sudah menyampaikan aspirasi mengenai ketua umum Partai ini pada Munas mendatangAgung mengungkapkan, sejumlah DPD Golkar memang mulai menyebut nama Ical sebagai kandidat ketua umum"Aspirasinya seperti itu, apabila memang pada saatnya Munas sudah tiba," katanyaMeski demikian Agung menegaskan pertemuan itu adalah hal biasa"Pertemuan ini wajar-wajar sajaTidak ada sesuatu yang dikhawatirkan," katanya

Agung justru menegaskan bahwa seluruh kader dan pengurus Golkar harus mematuhi putusan DPP dan Rapimnassus Partai Golkar untuk mendukung pasangan capres/ cawapres Jusuf Kalla - Wiranto di pemilu presiden 8 Juli mendatang"Hasil Rapimnassus hendaknya diikuti dan dipatuhi seluruh kader partai, " tandasnya.

Agung mengakui tak ada aturan organisasi yang melarang untuk ikut menjadi pendukung atau simpatisan capres/cawapres tertentu"Partai tak semena-mena bisa memecat," katanya.(ara/fas/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Enam Bulan di LP Papua, HRW Temukan 20 Kasus


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler