BACA JUGA: Penyidikan Lambat, Antasari Bisa Bebas
Ini merupakan hasil kesepakatan antara Panglima Angkatan Tentara Diraja Malaysia Jenderal Tan Sri Abdul Azis dan Menhan Juwono Sudarsono di kantor Dephan, Jakarta Rabu (10/.06)"Saya menjelaskan bahwa Angkatan Laut Tentara Diraja Malaysia kalau bisa mengurangi kegiatan patroli yang berdekatan dengan wilayah laut teritorial yang merupakan wilayah kedaulatan kita agar persepsi tentang pelanggaran wilayah kedaulatan dapat dikurangi," kata Juwono usai pertemuan
BACA JUGA: Kejagung Periksa Tujuh Pejabat Kejaksaan
TNI Angkatan Laut selama ini bertugas untuk mengamankan hak kedaulatan atas wilayah Ambalat yang di luar dari batas laut teritorial di atas 12 Nautical mile
BACA JUGA: DPD Asal Kaltim Beber Ulah Malaysia
Hak daulat adalah hak untuk memberi konsesi pada perusahaan pengolah sumber daya alam dan gas kepada pemerintah Indonesia yang telah dilaksanakan sejak 1980 oleh BP Migas dan Kementerian ESDM," jelasnya.Dikatakan Menhan, Jenderal Tan Sri Abdul Azis menyatakan datang dengan setulus hati untuk meredakan situasiAbdul Azis juga berjanji untuk menyampaikan permintaan Indonesia kepada TLDM.
"Beliau menjelaskan pihaknya hanya melakukan patroli untuk keamanan maritim mereka dan tidak ada maksud untuk menguasai wilayah laut kitaSaya katakan, kalau bisa dalam melaksanakan tugas patroli itu jangan dipersepsikan seolah-oleh mengamankan hak daulat atas nama kedaulatanKarena ini masih hak daulat kita," kata Juwono.
Guru besar ilmu HI Universitas Indonesia itu juga menyarankan supaya Indonesia dan Malaysia membuat suatu joint maritim border patrolKedua negara melakukan patroli tidak melewati laut teritorial di atas 12 Nautical mile atau suatu lintasan yang disepakati tidak akan dilanggar.
Menurutnya, ada wilayah kedaulatan dari pantai sampai 12 Nautical mile, ada zona tambahan 12-24 Nautical mile, ada wilayah ZEE lepas dari 24 Nautical mile yang merupakan wilayah hak daulat, bukan wilayah kedaulatan"Tapi justru yang di tengah-tengah itu yang sensitif, karena terjadi perselisihan paham tentang apa batas-batas ituKarena di laut lepas agak sulit untuk sepakat tentang batas-batas laut teritorial," katanya.
Di bagian lain, Wakil Ketua 1 DPR Yusron Ihza Mahendra mengungkapkan, tentara Malaysia sudah minta maaf Ini disampaikan Panglima Laut Tentara Diraja Malaysia Laksamana Abdul Aziz Jafar"Aziz menyatakan maaf jika benar tentaranya meledek TNI AL dan janji akan menjatuhkan saksi terhadap tentaranya jika betul hal itu terjadi," kata Yusron via telepon.Tadi malam Yusron masih di Malaysia.
Menurut adik Yusril Ihza Mahendra itu, dalam pertemuan di Putra Jaya, Kuala Lumpur, Azis menyatakan akan menjauhkan tentaranya dari laut Ambalat agar tidak terjadi clash fisik dengan TNI AL."Kami sama sekali tidak mau berperang dengan RI," terang Aziz seperti ditirukan Yusron.
Yusron menjelaskan, Komisi I DPR sama dengan pertemuan sebelumnya tetap menegaskan kepada pihak Malaysia bahwa Ambalat milik RI sesuai UNCLOS 82 dan bukti-bukti lain"Hasil pertemuannya akan disampaikan kepada pemerintah RI dan minta pemerintah untuk ditindaklanjuti," katanya.(rdl)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Makin Banyak Jaksa Terseret Kasus Prita
Redaktur : Tim Redaksi