jpnn.com - JAKARTA - Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF-MUI) kembali berencana menggelar unjuk rasa lanjutan Aksi Bela Islam pada 2 Desember mendatang. Rencana demo yang dikenal dengan sebutan aksi 212 itu sebagai tindak lanjut Aksi Bela Islam II yang digelar 4 November silam.
Namun, Forum Komunikasi Badan Eksekutif Mahasiswa Perguruan Tinggi Agama Islam (Forkom BEM PTAI) se-Indonesia justru menolak rencana aksi 212. Presidium Nasional Forkom BEM PTAI Maldini meminta kepada semua pihak untuk tidak menjadikan agama sebagai alat mengejar target politik.
BACA JUGA: Golkar Ribut soal Ketua DPR, Megawati Ingin UU MD3 Direvisi
Menurut dia, agama bukanlah rumah tapi nilai yang membangun, membenahi dan memperindah rumah besar Indonesia. "Beberapa waktu belakangan ini sering kita lihat kejadian-kejadian yang mengandung isu SARA (suku, agama, ras dan antar-golongan, red) menimpa bangsa Indonesia," kata Maldini dalam siaran persnya, Jumat (25/11).
Mahasiswa Universitas Islam Nusantara Bandung itu menambahkan, kejadian tersebut sangat melukai dan mengurangi identitas bangsa Indonesia yang menjunjung tinggi keberagaman. Selain itu, mencuatnya isu SARA juga berpotensi menimbulkan luka lama sekaligus mengerucutkan primordialisme dan sektarianisme.
BACA JUGA: Ketua MPR Gagas Dialog Nasional, Habib Rizieq Juga Diajak
Maka dari itu, Maldini bersama Forkom BEM PTAI se-Indonesia mengecam oknum-oknum yang mengatasnamakan Islam namun berpotensi memecah belah rakyat Indonesia khususnya umat Islam pada aksi 212 nanti. "Jangan sampai kejadian di negara seperti Irak, Suriah, Afghanistan, bahkan Yugoslavia menimpa bangsa Indonesia," harap Maldini.
Lebih lanjut dia juga mendesak pemerintah dan penegak hukum untuk menyelesaikan berbagai konflik yang mengancam keutuhan NKRI dengan cepat, tegas, dan tepat. Hal ini demi mengendalikan situasi yang aman dan tertib dalam berbangsa.
BACA JUGA: Masinton: Sinyalemen Makar Bukan Barang Baru
"Pemerintah harus melakukan mediasi antara dua pihak yang sedang berseteru dan bina situasi kondisi yang harmonis," kata dia.(boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gaya Menarik Ketua MPR Bicara di Depan Mahasiswa UNS
Redaktur : Tim Redaksi