Manajer Perusahaan Kantongi KTA BIN Palsu

Sabtu, 06 Maret 2010 – 06:19 WIB
BATAM - Gara-gara mengantongi kartu anggota Badan Intelijen Negara (BIN), Ahmad Rambe manajer salah satu perusahaan transportir limbah diamankan beberapa anggota BIN sekitar pukul 18.00 WIB Kamis (4/3) laluPria 45 tahun itu lalu diserahkan ke Mapoltabes Barelang atas tuduhan memiliki ID palsu milik lembaga yang dipimpin Syamsir Siregar tersebut.

"Rambe diamankan anggota BIN (Badan Intelijen Negara) berinisial Rz disalah satu shipyard di kawasan Tanjunguncang karena mengantongi KTA BIN palsu," ujar AKP Riza Nika Astaga, Wakasat Reskrim Poltabes Barelang, Jumat (5/3).

Tak hanya KTA BIN palsu, warga RT 001/RW004 Tanjungriau, Sekupang itu juga mengantongi kartu pemegang senjata api jenis pistol Walter P 22 kaliber 10x22 T dengan nomor pabrik C001016 yang dikeluarkan oleh BIN.

Kartu pemegang senpi ini bernomor 264/D025/120-KBIN

BACA JUGA: Tiga Wartawan Ditodong Pistol

Sementara nomor kartu anggotanya adalah 650954/D025 dengan jabatan sebagai staf
Kartu ini aktif hingga tanggal 16 Juni 2010 nanti yang ditandatangani oleh kepala BIN Syamsir Siregar.

Namun kata Nika Astaga, kartu tersebut berbeda secara fisik dengan KTA milik anggota BIN lain yang tengah bertugas di Batam

BACA JUGA: Simpan Seperempat Extacy, Divonis 5 Tahun dan Denda Rp1 M

"Sudah kami kros cek, ternyata kartu itu palsu
Ahmad Rambe juga bukan anggota BIN," sebutnya.

Rambe turut membenarkan dirinya bukan anggota BIN

BACA JUGA: PB HMI Minta Polisi dan Mahasiswa Tahan Diri

Kartu itu kata dia diberikan oleh seseorang yang mengaku petinggi BIN berpangkat Mayor Jenderal bernama TaufikIa lalu dibuatkan kartu yang mirip dengan anggota BIN lainnya untuk membantu memberikan informasi ataupun memuluskan lobi-lobi ke salah satu perusahaan shiping di Batam"Kartu itu saya gunakan untuk memuluskan lobi-lobi proyek pekerjaan di perusahaan shipyardSaya baru tau kalau KTA saya itu palsu," tuturnya.

Rambe sendiri mengaku telah mengantonginya sejak dua tahun laluIa sebenarnya salah satu manajer di perusahaan transfortir limbah yang mengerjakan beberapa proyek di perusahaan shipyard di Tanjunguncang.

Ia mengaku kerap kali membantu menyelesaikan beberapa persoalan perusahaan bermasalah dengan menunjukan KTA palsu tersebutPolisi menduga ia sering menggunakannya untuk melakukan pemerasan terhadap perusahaan shipyard"Hingga saat ini belum ada korban yang melapor merasa diperas atau dirugikan oleh dia (Rambe,red)," kata Wakasat Reskrim.(spt/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kemaluan Tahanan Disundut Rokok


Redaktur : Antoni

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler