jpnn.com - JAKARTA - Mantan Kepala Staf TNI AD (KSAD), Tyasno Sudarso menyarankan agar ke depan presiden Indonesia bisa melepaskan jabatan di partai. Tyasno menyampaikan hal itu merujuk pada penilaiannya atas kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang akhir-akhir ini disibukkan urusan partai hingga mengambil cuti demi kampanye untuk pemilu legisatif.
"Seorang presiden itu memimpin seluruh rakyat dan bangsa, jangan lagi memberatkan dirinya sebagai pemimpin partai. Saran saya, siapapun yan terpilih harus meninggalkan jabatan di partai, itu konsekuensi," kata Tyasno kepada wartawan di Gedung Joang 45 di Cikini, Jakarta, Selasa (25/3).
BACA JUGA: KPK Tetapkan Tersangka Baru Kasus Sabang
Tyasno pun mengatakan, seharusnya presiden tidak diikutsertakan dalam kampanye. Menurutnya, hal tersebut adalah contoh demokrasi di barat.
"Itu gaya-gaya barat ya. Demokrasi gaya barat. Saya pribadi sebetulnya tidak sependapat," ujarnya.
BACA JUGA: Fathanah Janji Bayar Hutang ke Luthfi 14 Tahun Lagi
Soal presiden pengganti SBY, purnawirawan Jenderal TNI kelahiran Magelang itu tak mau berkomentar banyak. Namun, menurutnya pemimpin dari kalangan militer masih dibutuhkan di Indonesia.
"Masih butuh. Militer itu tergantung pemimpin. Jangan mendikotomikan militer sipil. Pancasila itu tidak ada (dikotomi). Apalagi kalau sudah pensiun, kan sudah jadi rakyat juga," tandasnya.(dil/jpnn)
BACA JUGA: Hadang Ahok jadi Gubernur, Pemuda PKS Siapkan Judicial Review
BACA ARTIKEL LAINNYA... Marzuki: SBY Tak Pernah Ngasih Uang
Redaktur : Tim Redaksi