Mantan Panglima TNI Ini Kantongi Identitas Peneror KPK

Kamis, 12 Februari 2015 – 18:38 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Mantan Panglima TNI Jendral (Purn) Endriartono Sutarto menyebut ada pihak yang tengah memanfaatkan konflik antara KPK dengan Polri. Menurutnya, kelompok itulah yang patut dicurigai sebagai dalang di balik aksi teror terhadap penyidik dan staf KPK baru-baru ini.

Hal itu diungkapkan Endriartono usai bertemu para pimpinan KPK, Kamis (12/2). Ia bahkan mengaku sudah tahu identitas pihak yang menunggangi konflik tersebut. "Tapi saya tidak bisa membuka ini ke publik," kata Endriartono dengan senyum terkembang kepada wartawan di KPK.

BACA JUGA: Rupiah Lemah, Anak Buah Surya Paloh Ambil Sisi Positif

Namun, mantan politikus Partai NasDem ini sempat menyebut peneror KPK itu bukanlah oknum Polri. Ia sampai sekarang masih yakin bahwa Polri tidak terlibat dalam teror terhadap KPK.

"Jika betul ancaman dari sesuatu yang seharusnya memberi perlindungan ini sesuatu serius dan bisa mengancam seluruh warga negara. Cuma saya masih punya keyakinan tidaklah kalau itu," jelasnya.

BACA JUGA: Komjen Buwas Merasa Bersih dari Kasus Pidana

Lebih lanjut mengenai teror terhadap KPK, Endriartono mengatakan bahwa personel TNI mungkin saja dikerahkan untuk melakukan pengamanan. Namun demikian, ia tidak setuju dengan pelibatan personel TNI dalam pengamanan KPK.

Ia justru mengharapkan konflik KPK-Polri sebaiknya diselesaikan dengan cara yang damai dan tetap berada di dalam koridor hukum. Karena itu, ia berulang kali menekankan pentingnya Presiden Joko Widodo untuk segera mengambil sikap.

BACA JUGA: Komjen Budi Waseso: Jujur Itu Belum Tentu Hebat

"Ini bisa selesai kalau Presiden ambil keputusan dan tidak menunggu sampai berlarut-larut sampai situasi memburuk.  Masyarakat mengharapkan keputusan yang menentramkan semua pihak sehingga semua bisa kembali bekerja secara normal," pungkasnya.(dil/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Menteri Susi Perang Lawan DPR saat Rapat Kerja


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler