Mantan Penyidik KPK Pimpin Terminal TKI

Respons Pengaduan soal Pungli atas Pekerja Migran

Minggu, 05 September 2010 – 08:45 WIB

JAKARTA -- Banyaknya laporan pengaduan soal pungutan liar (pungli) di Gedung Pendataan Kedatangan Tenaga Kerja Indonesia (GPK-TKI) direspons oleh BNP2TKI (Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia)Kepala BNP2TKI Moh Jumhur Hidayat menunjuk mantan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), AKBP Rolly Laheba, untuk memimpin terminal 4 tersebut (GPK-TKI).

"Saya percaya akan ada peningkatan perbaikan pelayanan pada TKI dengan kepemimpinan penyidik KPK yang dikenal memiliki integritas moral tinggi," tutur Jumhur kemarin (4/9)

BACA JUGA: Usul Bentuk Tim Independen Buol



GPK-TKI adalah sarana pelayanan bagi pekerja migran yang baru tiba di tanah air
Terminal itu berlokasi di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten dan berada dalam pengelolaan BNP2TKI sejak 2008

BACA JUGA: KY Tinjau Vonis Anggodo



Menurut Jumhur, tugas Rolly yang menjadi penyidik KPK pada 2005-2007 tidak akan mudah
Sebab, dia harus menegakkan aturan tanpa kompromi kepada berbagai pihak yang selama ini ingin mencari keuntungan dari TKI

BACA JUGA: Volume Kendaraan Naik 100 Persen

Rolly juga diminta membenahi pelayanan atas TKI, termasuk mengantisipasi potensi pemerasan kepada pekerja migran yang baru kembali dari luar negeri"Silakan publik memberikan penilaian kepada kinerja kami," katanya.

Pekan terakhir jelang Idul Fitri jumlah TKI yang mudik terus mengalirBNP2TKI memperkirakan tahun ini traffic kedatangan TKI yang kembali ke kampung halaman naik cukup signifikan"Saat ini, jumlah kedatangan yang tercatat sekitar 2.000-an orang per hariSaat mendekati hari raya malah bisa mencapai 2.500-an TKI dalam sehari," terang RollyPada hari biasa kedatangan TKI di terminal GPK-TKI rata-rata 1.000-an orang per hari

Tahun ini, kata Rolly, pihaknya mempersiapkan sejumlah personel tetap untuk disiagakan melayani TKIRolly meramalkan jumlah TKI yang mudik mencapai 27 ribu orang"Peningkatan pelayanan akan terus dilakukan secara bergiliran sejak H-10 sampai H+10 Lebaran," pungkasnya(zul/dwi)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Aktivis Lingkungan Australia Kritik Pemerintah RI


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler