Usul Bentuk Tim Independen Buol

Kontras: Karena Warga Tak Percaya pada Polisi

Minggu, 05 September 2010 – 07:46 WIB

JAKARTA -- Insiden kerusuhan dan penembakan di Buol, Sulawesi Tengah, memicu keprihatinan para aktivis hak asasi manusia (HAM) di  JakartaMereka menilai kerusuhan yang merenggut tujuh nyawa warga sipil tersebut bisa masuk kategori pelanggaran HAM berat

BACA JUGA: KY Tinjau Vonis Anggodo



Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) mendesak supaya pemerintah segera membentuk tim independen untuk mengusut peristiwa itu
Tim tersebut dinilai penting karena warga sudah tidak percaya terhadap polisi. 

Koordinator Kontras Haris Azhar mengatakan,  pembentukan tim tersebut penting karena hingga saat ini belum ada perkembangan berarti penyelesaian kasus itu

BACA JUGA: Volume Kendaraan Naik 100 Persen

Meskipun tim yang dipimpin Wakapolri Komjen Pol Jusuf Manggabarani sudah dikirim ke lokasi kerusuhan, dia menilai belum cukup.  

Menurut Haris, tim independen itu harus terdiri dari sejumlah unsur, termasuk warga sipil
"Idealnya, ada warga sipil, anggota kepolisian, Kompolnas (Komisi Kepolisian Nasional), dan Komnas HAM," katanya kemarin (4/9)

BACA JUGA: Aktivis Lingkungan Australia Kritik Pemerintah RI

Selain itu, untuk mewakili masyarakat sipil, tim tersebut juga harus melibatkan warga lokal Sulawesi Tengah

Lebih lanjut Haris menuturkan, tim itu bisa diberi wewenang untuk memeriksa dugaan penyiksaan atas KasmirTim juga harus menyelidiki korban tewas yang diduga akibat tembakan aparat saat kerusuhan di Mapolsek BiauBahkan, dugaan pemukulan atas pegawai rumah sakit oleh anggota Brimob juga harus dituntaskan"Kami yakin Kasmir tewas secara tidak wajar," ujarnya. 

Kontras juga menyayangkan penambahan pasukan Brimob dan TNI di BuolMenurut dia, penambahan pasukan tersebut terkesan sebagai upaya polisi untuk mengalihkan isu seakan terjadi kerusuhan yang hebatPadahal, kasus itu adalah bentuk ketidakpercayaan masyarakat kepada polisi"Makanya, kami minta (pasukan tambahan) harus ditarik secepatnya untuk menghindari ketegangan," usulnya.

Secara terpisah, Wakadivhumas Mabes Polri Kombespol Ketut Yoga Ana meminta semua pihak menunggu hasil investigasi dari tim yang dibentuk Mabes Polri"Siapa bilang kita tidak seriusKalau Wakapolri yang dikirim, itu berarti sangat serius," tegasnya

Mantan Kabaghumas Polda Metro Jaya tersebut menyebut, semua unsur polisi yang terlibat dalam insiden akan diperiksa"Menentukan tingkat kesalahan itu tidak bisa terburu-buruPerlu waktu untuk menuntaskan investigasi secara menyeluruh," katanya.  (kuh/rdl/dwi)

BACA ARTIKEL LAINNYA... KPK Incar Miranda-Nunun


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler