Mapolresta Digeruduk Petani, 'Aneh...Malah Kawan Kami yang Ditangkap'

Kamis, 13 Agustus 2015 – 08:14 WIB

jpnn.com - MEDAN - Markas Kepolisian Resort Kota (Mapolresta) Medan di Jalan HM Said Medan, mendadak diserbu puluhan petani asal Kutalimbaru, Deliserdang, Rabu (12/8) sore sekira pukul 15.00 WIB.

Para petani yang tinggal di Desa Lau Bekri, Kutalimbaru, ini meminta kepada polisi untuk membebaskan rekannya yang ditangkap terkait kasus penganiayaan, Herianto Surbakti alias Naho (35), yang diamankan petugas Satuan Reskrim Polresta Medan, Selasa (11/8) malam.

BACA JUGA: Empat Nenek-nenek Judi di Dekat Masjid, Bakal Dicambuk 12 Kali

Seorang petani yang mengaku bernama J Sembiring menuturkan, Naho tidak pernah melakukan penganiayaan. Karena itu, warga memprotes penangkapan yang dilakukan polisi.

"Kami datang mau lihat teman kami, yang ditangkap karena kasus penganiayaan yang enggak pernah dilakukannya. Kami minta dia dibebaskan karena polisi salah tangkap," ujarnya.

BACA JUGA: Sukhoi Paksa Turun Pesawat Asing

Dikatakan J Sembiring, penangkapan Naho diawali dengan keributan yang terjadi pada Jumat (31/7) lalu. "Kami petani di situ diserang sejumlah preman yang merupakan suruhan pihak pengembang, namanya Silitonga. Dia mengklaim lahan 800 hektar merupakan lahan miliknya," ungkap J Sembiring.

Akibat penyerangan itu, lanjutnya, beberapa petani mengalami luka-luka, seperti Chandra Surbakti (28), pada lengan kanan.

BACA JUGA: Tersandung Korupsi Alkes, Erigana Resmi Sandang Status Terdakwa

"Kami bingung, padahal kasus ini sudah kami laporkan ke Polsek Kutalimbaru. Tapi, anehnya malah kawan kami yang ditangkap Polresta Medan," cetus J Sembiring.

Untuk itu, sambungnya, keluarga Naho dan para petani merasa keberatan. Sehingga, akan melakukan langkah hukum terhadap pihak Polresta Medan. "Kami tidak terima, rencananya akan melapor juga ke Propam (Profesi dan Pengamanan)," pungkasnya.

Melihat ramainya petani yang menyerbu gerbang utama Mapolresta Medan, sejumlah petugas kemudian datang dan menghampirinya. Petugas menanyakan apakah akan melakukan unjuk rasa atau tidak.

"Kami tidak demo, kami hanya ingin melihat kawan kami. Masih ada dua mobil yang mau meluncur kemari," celetuk petani lainnya.

Tak lama berselang, petugas kemudian mempersilahkan perwakilan berjumlah dua orang dari massa petani untuk masuk ke dalam menemui Kasat Reskrim Polresta Medan Kompol Aldi Subartono.

Aldi yang dikonfirmasi wartawan menyebut, Naho merupakan pelaku penganiayaan. Pihaknya tidak salah tangkap. "Setelah pemeriksaan saksi-saksi dan saksi korban, memang pelaku ada di TKP dan melakukan penganiayaan. Jadi, tidak ada salah tangkap," katanya.

Ia mengaku, untuk laporan warga di Polsek Kutalimbaru sedang dalam proses. "Setelah saya telepon Kapolseknya (Kutalimbaru), masih diselidiki," ujarnya singkat. (ris/adz)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tersangka Korupsi Alkes Diserahkan ke Kejari


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler