PADANG - Gunung Marapi di Koto Baru, Kecamatan X Koto, Kabupaten Tanahdatar, Provinsi Sumatera Barat, masih menyemburkan abu bercampur belerangTercatat, sejak pagi hingga siang, sudah terjadi sebanyak 3 kali letusan
BACA JUGA: 6 Nasabah Best Profit Rugi Rp1,9 Miliar
Abu vulkanik yang dikeluarkan dari dasar kawah Marapi hanya berkisar antara 100-300 meter."Letusan tersebut tercatat di bawah pukul 09.00 WIB pagi
Marapi juga menyemburkan abu vulkanik berbau belerang mencapai 1.000 meter dan menjangkau beberapa daerah sekitar, seperti Agam, Tanahdatar, Pariaman, Padangpariaman dan Padangpanjang.
Abu vulkanik juga menutup puluhan hektare kebun sayur-sayuran seperti cabai, tomat, kol, wortel dan sayur-sayuran setebal lima milimeter
BACA JUGA: Terbentur Waktu, Kabupaten Seruyan tak Terima CPNS
Bahkan Sabtu (6/8) lalu sekitar pukul 08.00 WIB, Marapi pun menyemburkan abu tebal setinggi 300 meter dari kawahSebelumnya, Manajer Pusdalops PB Sumbar Ade Edwar menegaskan bahwa status Marapi sudah mendekati siaga atau waspada plus
BACA JUGA: Kloter Tambahan CJH Dikenakan Biaya Rp 255 Ribu
Menanggapi hal itu, menurut Warseno sampai saat ini status Marapi masih waspada, dan tidak tahu menahu tentang kemungkinan mendekati siaga"Terkait status waspada plus, saya tidak tahu karena tidak pernah koordinasi dengan saya," ungkap Warseno.Peningkatan status, tutur Warseno tergantung dari data-data pendukung dari aktivitas Marapi yang terjadi setiap hari"Kami tidak bisa mengira-ngira tanpa data pendukungKami akan pantau terus, jika ada peningkatan kegiatan pasti kita informasikan ke masyarkaat," ulas Warseno.
Status Marapi dinaikkan menjadi waspada sejak terjadinya letusan utama tanggal 3 Agustus 2011 laluKemudian pada tanggal 13 September 2011 lalu juga terjadi peningkatan jumlah letusan, dengan kualitas berkisar antara 100-900 meter jaraknyaJumlah letusan yang terjadi setiap hari berlangsung secara fluktuatif, rata-rata berkisar 10 kali letusanBaik yang teramati secara langsung (visual) maupun yang tercatat seismograf
Meski begitu, kewaspadaan harus terus ditingkatkan, kerena peningkatan gunung tidak dapat diprediksi kapan terjadinyaMasyarakat yang tinggal di kaki gunung, dalam radius 3 kilometer dari puncak atau pusat letusan, seperti warga Koto Baru, Sungaipua, Padangpanjang dan Tanahdatar diingatkan agar tetap waspada namun, tidak usah panik dengan peningkatan status gunung saat ini.
Kawasan Gunung Merapi merupakan kawasan konservasi di Sumatera Barat, yakni Suaka Alam MerapiSejak akhir abad 18 hingga 2008, gunung itu tercatat sudah 454 kali meletus, dimana 50 di antaranya dalam skala besar(bis/rul/mg7/esg)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Anggaran Penerimaan CPNS Kerinci Dihapus
Redaktur : Tim Redaksi