Marty: Seperti Keran, Satu Persatu Kita Tutup

Selasa, 19 November 2013 – 18:52 WIB

jpnn.com - JAKARTA--Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa menegaskan Indonesia tidak menunggu Australia bertindak. Protes keras yang Indonesia sudah lakukan, dimulai dengan melakukan peninjauan kembali sejumlah kerjasama.

Meski tidak menjelaskan secara detail, Marty mengungkapkan peninjuan ulang kerjasama bukan hanya di bidang pertukaran informasi saja tapi juga kerjasama lainnya yang juga dibutuhkan Australia.

BACA JUGA: Indonesia Belum Bersikap Tentang Dubes Australia

"Kita tidak nunggu. Kita sudah bertindak. Seperti keran, satu persatu kita tutup keran ini. Kerjasama ini kita downgrade," tutur Marty di kompleks Istana Negara, Jakarta, Selasa, (19/11).

Marty menyatakan sejumlah kerjasama yang ditinjau ulang akan dibahas setelah ia bertemu dengan Dubes Indonesia di Australia Nadjib Riphat Kesoema, pada Rabu, (20/11).

BACA JUGA: Nota Protes Sudah Dikirim, SBY Tunggu Reaksi Resmi

Marty mengungkapkan Indonesia belum mengetahui substansi pembicaraan Presiden dan sejumlah tokoh yang disadap Australia. Meski yang disadap dianggap tidak penting, menurutnya, penyadapan sudah melanggar hukum.

"Fokus kita adalah sadap penyadapan, sesuatu yang tidak lazim, melanggar hukum, sesuatu yang melanggar HAM, hak privat seorang individu, melanggar, menciderai, merusak hubungan bilateral Indonesia-Australia. Dan yang bertanggungjawab hanya satu, yaitu Australia," tandas Marty.(flo/jpnn)

BACA JUGA: Priyo: Sikap Tegas Pemerintah Wakili Kemarahan Rakyat

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Australia Dinilai Arogan Lakukan Penyadapan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler