Nota Protes Sudah Dikirim, SBY Tunggu Reaksi Resmi

Selasa, 19 November 2013 – 17:21 WIB

jpnn.com - JAKARTA--Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono dan Perdana Menteri Australia Tonny Abbot belum berkomunikasi setelah merebaknya isu penyadapan terhadap presiden pada 2009 lalu. Komunikasi dengan jajaran pemerintahan Australia diserahkan pada Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa.

"Yang saya ketahui sampai saat ini PM Australia maupun Presiden SBY belum melakukan kontak telepon," ujar Juru Bicara Kepresidenan Julian Aldrin Pasha di kompleks Istana Negara, Jakarta, Selasa, (19/11).

BACA JUGA: Priyo: Sikap Tegas Pemerintah Wakili Kemarahan Rakyat

Presiden, kata Julian, menunggu penjelasan resmi dari pemerintah Australia terkait penyadapan itu.

Nota protes keras pada Australia, kata dia, sudah disampaikan Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri.

BACA JUGA: Australia Dinilai Arogan Lakukan Penyadapan

Salah satu peringatan keras untuk Australia adalah mengenai rencana Indonesia untuk meninjau kembali sejumlah kerjasama yang telah dijalin kedua negara. Australia, tutur Julian, seharusnya juga memikir kelangsungan hubungan bilateral kedua negara selama ini.

"Beberapa strategic partnership yang kita jalani atau kita kelola selama ini tentu akan ditinjau kembali. Taruhan ini sangat besar bagi kedua negara, karena kita ingin kepentingan nasional kita di satu sisi, dan kepentingan nasional mereka di sisi lain dalam strategic parnership ini yang seharusnya bisa didahulukan. Namun, ternyata dengan adanya kasus ini tercederai atau terganggu," kata Julian. (flo/jpnn)

BACA JUGA: Polisi Dalami Transaksi Mencurigakan Oknum Bea Cukai

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Mantan Menpora Sebut Hambalang Tempat Jin Buang Anak


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler