Marzuki Alie Sebut Ingin Tekan Proyek Mubazir

Jumat, 01 Juli 2011 – 17:24 WIB
JAKARTA - Ketua DPR RI Marzuki Alie mengakui bahwa negeri ini perlu melakukan (semacam) gerakan nasional efisiensi proyek negara"Bicara fakta, kita ingin melakukan gerakan nasional efisiensi proyek negara, misalnya (dalam) proyek pembangunan gedung DPR," kata Marzuki, Jumat (1/7), kepada pers di Jakarta.

Marzuki menjelaskan, untuk proyek itu (gedung baru DPR), yang menghitung teknisnya adalah Sekretariat Jenderal DPR RI, Kementerian PU dan konsultan

BACA JUGA: KPK Tetapkan Hakim Imas Sebagai Tersangka Suap

Menurut dia pula, konsultan juga sudah (dipilih) orang yang benar-benar tepat
Bahkan dia sendiri mengaku meminta konsultan bekerja profesional dan tidak main-main.

"Karena saya punya hati nurani dan kepedulian, saya minta dihitung ulang

BACA JUGA: MA Lamban, KY Usulkan Sanksi

Berkali-kali (nilai proyek) turun
Sebagai speaker, tidak mungkin saya membatalkan hitungan dari yang katanya orang-orang ahli," katanya pula.

Marzuki pun menegaskan, bahwa tidak ada yang namanya 'pesan dari Ketua DPR' untuk proyek ini

BACA JUGA: MA Pastikan Mashuri Gagal jadi Hakim

"Kalau (konsultan) lakukan itu, besok saya pecatMarzuki Alie tidak main-main dengan persoalan ini," ungkapnya.

Dia juga meminta Sekjen DPR RI untuk bekerja dengan baikTidak berpikir macam-macam dan jangan melakukan sesuatu yang melanggar hukum.

"Ini komitmenKalau di tengah jalan terjadi sesuatu, jangan menyesal kalau saya laporkanBiarpun anak buah sayaTanya Sekjen, ada nggak saya utak-atik proyek, untuk kepentingan Marzuki AlieTidak ada satu pun," tegasnya.

Diakui Marzuki, momentum untuk gerakan (nasional) itu, adalah dalam pembangunan gedung baru DPR tersebutDi mana pada awalnya harga (biaya pembangunan)-nya mahal, namun sekarang ini diyakinkannya sudah jauh menurun.

"Harga standar memang Rp 4 jutaMaksud harga standar itu, untuk konstruksi dan segala macamKalau non-standar itu, menyangkut mechanical dan electricalGedung DPR standarnya Rp 4 juta per meter(Sementara) Standar di PU Rp 3 juta per meter," ujarnya.

Marzuki menyebut pula, bahwa memang semakin atas (bangunan gedungnya) semakin mahalMakanya menurutnya (biayanya) jadi Rp 4 juta per meter"(Biaya) Electrical itu sebenarnya masih mahalNanti kita sesuaikan," katanya pula.

Lebih jauh dikatakannya, momen ini untuk menyesuaikan bangunan negara yang dilihatnya sekarang ini (yang) rata-rata Rp 9 juta per meter"Itu luar biasaDilakukan dua tahun laluSaya mau cari data, mau berikan ke PU bahwa ini bangunan lama tidak ada Rp 9 juta ke bawahIni dipakai semua, termasuk untuk Kantor DPD," katanya(boy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Mantan Juru Panggil MK Ditangkap Polisi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler