JAKARTA - Emosi Ketua DPR RI yang juga merangkap Ketua Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) DPR, Marzuki Alie, sepertinya tidak terbendung lagiSikap mendua atau ambivalen sejumlah anggota DPR yang menolak pembangunan gedung baru DPR menjadi pemicunya
BACA JUGA: Panja Pajak Bantah Kendur
Bahkan politisi dari Demokrat ini menyebut kalau sikap para koleganya itu seperti orang yang menari di atas mayat orang lain.“BURT (Badan Urusan Rumah Tangga) itu sama seperti alat kelengkapan dewan yang lain, semua perwakilan fraksi ada di sini
Dalam kesempatan tersebut pimpinan Dewan dari Partai Demokrat itu didampingi Sekjen DPR Nining Indra Saleh, Kepala Biro Bangunan dan Instalasi DPR Sumirat, Kepala Biro Humas DPR Helmizar dan staf terkait pembangunan gedung baru senilai Rp 1,2 triliun itu.
Selain memberi keterangan pers, pada kesempatan itu dibagikan lampiran mengenai luas seluruh bangunan gedung baru yaitu 157.586 m2, total cost Rp 1.138.258.000.000
BACA JUGA: 2012, Pembebasan Lahan Trans Jawa Kelar
Sedang harga per m2 Rp 7,2 juta, terdiri dari civil dan arsitektur Rp 4,68 juta/m2 dan electrical plus mecanical Rp 2,52 juta/m2Setjen DPR juga membandingkan pembangunan gedung baru DPR lebih murah dengan pembangunan gedung Mahkahmah Konstitusi (MK) yang biayanya Rp 9 juta/m2 pada tahun 2007 serta pembangunan gedung Kementerian Perdagangan Rp 8,6 juta/m2 tahun 2006.
Bila dibandingkan dengan pembangunan gedung baru DPR dengan kedua gedung tersebut, Setjen DPR berpendapat, biaya gedung baru DPR masih lebih murah yang harganya, hanya Rp 7,2 juta permeter persegi
BACA JUGA: Dianggap Bohong, Nugraha Besoes Dipolisikan
“Apalagi gedung itu (gedung baru, red) dibangun tahun 2011 dengan adanya kenaikan harga barang,” kata Nining.Lebih lanjut Marzuki meminta agar para politisi tidak seenaknya saja mengeluarkan pernyataan terkait rancana pembangunan gedung baru DewanKarena rakyat sekarang sudah tidak bisa dibodohi lagi“Mereka tahu siapa yang bekerja untuk rakyat, siapa yang kerjanya hanya ngomong di media,” tukasnya seraya dengan tegas meminta kepada anggota DPR yang menolak gedung baru supaya bicara di dalam rapat.
Bekas Sekjen DPP Partai Demokrat itu juga menyesalkan masalah gedung baru tidak dibicarakan secara konsisten antara anggotanya yang ada di BURT dengan anggota lain dan pimpinan fraksiBURT, kata dia, sama posisinya dengan alat kelengkapan DPR lainnya, disini semua perwakilan fraksi-fraksi adaMisalnya kader-kader Gerindra di BURT tidak ada satu pun yang bicara menolak.
“Kalau konsisten(menolak), mestinya wakil-wakil mereka di BURT dipecat karena mereka tidak menyuarakan aspirasi masyarakat,” tegas Marzuki sambil menyebut nama Pius Lustrilanang yang merupakan Wakil Ketua BURT, tetapi selama ini tidak pernah buka suara menolak gedung baru.
Dikatakan juga, hasil keputusan BURT telah disosialisasikan kepada fraksi-fraksi dalam forum konsultasiJadi mestinya, semua fraksi mengetahui mengenai rencana pembangunan gedung baru ini“Saya selaku Ketua DPR tidak mungkin membatalkannya karena pembatalan harus dilaksanakan melalui keputusan dari forum yang legal,” tegasnya
Ia juga mengaku sangat menyesalkan opini yang dari anggota DPR fraksi maupun pihak lain yang tujuannya hanya untuk mencitrakan bahwa Ketua DPR yang juga kader Partai Demokrat tidak berpihak kepada rakyat“Itu juga dikaitkan dengan upaya membangun citra bahwa pemerintah saat ini dianggap tidak berpihak kepada rakyat,” ujarnya
Terpisah Wakil Ketua DPR dari Fraksi PKS, Anis Matta menilai penolakan gedung baru oleh fraksi-fraksi seperti Gerindra, PAN dan PDI Perjuangan hanya ramai di mediaKarena sampai sekarang belum ada fraksi yang menyatakan menolak secara resmi
“Sekarang ini penolakan dari beberapa fraksi terhadap rencana pembangunan gedung baru DPR hanya di media massa sajaDan belum ada yang secara resmi menyampaikannya kepada pimpinan DPR,” ujarnya.
Menurut Anis, rencana pembangunan gedung baru tidak ada yang bisa membatalkan“Tidak ada case yang bisa membatalkan pembangunan gedung tersebut,” terang politisi PKS ini.
Senada dengan Anis, Sekretaris Fraksi Partai Demokrat (FPD) DPR Saan Mustopa membantah kalau fraksinya menolak rencana pembangunan gedung baru ituSuara seluruh kader Demokrat yang duduk di BURT menurut Saan sudah sesuai dengan suara fraksi sehingga Demokrat pun konsisten mendukung rencana pembangunan tersebut
“Kami konsisten karena kader-kader PD di BURT telah menjalankan amanat partai untuk kepentingan bangsa iniSuara kader kami di BURT sudah sesuai dengan suara Demokrat, jadi tidak ada yang perlu dikeluhkan,” ujarnya.
Saan mengaku bingung saja dengan sikap fraksi lainnya yang juga memiliki perwakilan di BURT dan sudah menyetujui pembangunan gedung itu, namun di belakang malah menolak“Janganlah semua mau dipolitisir,” pintanya lagi
Partai Demokrat menurut Saan melihat kebutuhan ruang bagi anggota sudah mendesak mengingat ruang yang ada saat ini sangat tidak memadai untuk melakukan kegiatan menjadi anggota dewan“Ruang kami itu hanya 20 meter persegi, sangat tidak mencukupi dengan berbagai kegiatan kami dan juga untuk ruang staf pendukung seluruh anggota dewan yang berjumlah 3 orangBelum lagi kalau kami harus menerima tamu seperti konstituen kami yang seringkali datang beramai-ramai,” jelasnya(dms)
BACA ARTIKEL LAINNYA... F-PAN Siap Gerilya Tolak Gedung Baru
Redaktur : Tim Redaksi