JAKARTA - Ketua DPR Marzuki Alie sepertinya tidak mau disalahkan sendiri atas polemik pembangunan gedung baru DPRDia menyebut rencana pembangunan gedung dengan desain huruf U terbalik itu sudah ada sejak tahun 2008.
Marzuki mengaku telah membuka dokumen terkait pembangunan gedung baru tersebut setelah muncul pertanyaan mengapa gedung tersebut tidak disayembarakan
BACA JUGA: Sengketa Pemilukada Tapteng Diputus Senin
"Sebetulnya memang tidak pernah disayembarakan, langsung dilelang tahun 2008," kata Marzuki usai menghadiri pengucapan sumpah Anwar Usman sebagai hakim konstitusi di Istana Negara, Rabu (6/4).Menurut dia, saat itu, konsultan yang menang adalah Yodyakarya
BACA JUGA: Golkar: Koalisi Tak Perlu Kontrak Baru
Kemudian direncanakan desain gedung yang diikuti dengan mengadakan workshop untuk mendapatkan masukan dari para ahliAnggota dewan pembina Partai Demokrat itu menyayangkan jika saat ini seolah-olah kesalahan ditimpakan kepada dirinya
BACA JUGA: Yusuf Serahkan Bukti Baru ke KPK
"Jadi hanya untuk meluruskan bahwa itu sudah dikerjakan tahun 2008," katanyaMarzuki menuturkan, seharusnya DPR tidak meributkan masalah pembangunan gedung baru tersebutNamun justru masalah-masalah rakyat, seperti krisis pangan, BBM, dan pendidikan"Itu yang harusnya diributkan DPR, bukan gedungKan malu sama rakyat," terang dia.
Persoalan pembangunan gedung baru, lanjut dia, nantinya akan diserahkan kepada Setjen DPR sebagai bagian dari pemerintahtermasuk mengurusi tenderIntinya, kata dia, DPR membutuhkan ruangan"Sudah disiapkan desain seperti itu, silakan sajaMekanismenya, DPR nggak urusi gedungBukannya saya lempar bola, aturannya begitu," kata Marzuki(fal/dyn/bay)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Koalisi Partai Gurem Kian Mantap
Redaktur : Tim Redaksi