jpnn.com - JAKARTA -- Politikus senior Partai Demokrat Marzuki Alie menampik adanya pemberian down payment (DP) pembelian Toyota Harrier dari Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk Anas Urbaningrum.
Pemberian itu disebut pihak Anas sebagai balas jasa dari Presiden atas bantuannya pada pemenangan Pilpres 2009 lalu. Marzuki membantah adanya pemberian itu. Ia menyatakan SBY tidak pernah memberikan uang secara pribadi demikian.
BACA JUGA: Mantan Sekjen Kemenlu Terancam Hukuman Seumur Hidup
"Kalau itu ada (pembelian Toyota Harrier), saya cemburu. Saya hampir 5 tahun jadi sekjen partai, tidak pernah dikasih uang, udah kerja keras tanpa digaji sedikitpun tidak pernah dikasih uang," kata Marzuki sambil tersenyum di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu, (26/05).
Ia juga termasuk yang bekerja keras saat pemenangan Pemilu 2009. Namun, ia tidak pernah mendapat seperti yang diklaim Anas.
BACA JUGA: Prabowo: Demi Allah, Saya tak Pernah Korupsi
"Saya jadi sekretaris pilpres. Waktu saya lebih banyak, berhadapan dengan Bawaslu, kok tidak ada terimakasih dikasih uang. Kalau dikasih uang ke Anas, saya cemburu. Maka saya enggak yakin, SBY tidak pernah ngasih uang ke pribadi-pribadi," beber Marzuki.
Menurut Marzuki Anas hanya membuat cerita fiktif belaka untuk mengubah opini publik terkait demokrat. Menurutnya, tak ada sama sekali aliran dana dari SBY untuk orang-perorang. Marzuki merasa Anas sengaja ingin hancurkan partai yang sudah membawa namanya menjadi besar.
BACA JUGA: Djoko Suyanto Sebut Anas Hanya Tim Bayangan
"Anas dibesarkan Demokrat, dikasih kerjaan banyak, ada deklarasi ditugaskan Anas. Kok Dia sudah besar mau mengdzolimi partai saya. Saya enggak rela," tegas Marzuki.
Marzuki justru menasehati Anas agar menghentikan langkahnya untuk terus menjatuhkan Demokrat. Ia menyatakan, Anas akan memiliki banyak musuh jika terus berbuat demikian.
"Beliau (Anas) masih muda, punya kesempatan, jaga hubungan dengan semua orang, fakta ungkapkan, kalau masih isu saya sarankan jangan lah. Ada jutaan kader PD marah, nanti dia dimusuhi, kan enggak enak juga. Sebaiknya jalani saja proses hukum. Allah Maha Tahu, tidak mungkin orang benar akan dihukum. Semua perjalanan hidup Allah yang ngatur," tandas Marzuki. (flo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Presiden Meminta WNI Paham Hukum di Luar Negeri
Redaktur : Tim Redaksi