Marzuki: Tuduhan Alihkan Isu, Tak Rasional!

Senin, 21 Maret 2011 – 06:31 WIB

JAKARTA - Tudingan sejumlah pihak yang menyebut bahwa aksi paket bom buku hanyalah upaya mengalihkan isu saja, menyusul kesan lambannya aparat kepolisian dalam menangani kasus ini, dibantah mentah-mentah oleh Ketua DPR Marzuki AlieMenurutnya, ditengah upaya pemerintah menjaga stabilitas nasional tudingan tersebut sangat bertolak belakang dan tidak rasional.

" Kalau menuduh pemerintah atau Partai Demokrat yang melakukan untuk mengalihkan isu, ini tidak rasional, recehan sekali isunya

BACA JUGA: KPK Tak Mau Kewenangan Dipangkas, Ditukar SP3

Mana mungkin pemerintah melakukan itu di saat pemerintah membutuhkan kestabilan politik dan keamanan untuk membangun negara ini," kata Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat ini kepada wartawan di Jakarta, Minggu (20/3/2011).

Dia mengakui, kesan lambat terkait penangangan kasus paket bom buku memang ada
Namun melihat modus yang digunakan di masing-masing tempat termasuk baru dan berbeda, tentu tidak mudah menelusuri pelakunya

BACA JUGA: Unit Pembunuh Teroris Diburu Tim Khusus



Menurutnya, bagaimanapun aparat keamanan harus diberikan waktu untuk membongkar kasus ini hingga tuntas
Marzuki  berpendapat, ukuran cepat atau lambatnya sebuah penyelidikan kasus tidak serta merta mengikuti kemauan masyarakat

BACA JUGA: Soal Ahmadiyah, Senator Tolak Intervensi AS

Cepat atau lambatnya sebuah penyelidikan menurutnya sangat tergantung pada tingkat kesulitan dalam mengudar kasus bersangkutan.

"Ini modus baru dan dengan kasus sebelumnya sedikit berbedaJadi mungkin dalam penyelidikan perlu waktuBerbeda kalau modusnya sudah diketaui mungkin bisa lebih cepat," terangnya.

Sebagai Ketua DPR Marzuki meminta agar masyarakat tidak cepat panic dan terprovokasi oleh kasus bom buku iniDia menilai, sebagai sebuah ancaman, aksi-aksi teror sebenarnya sudah ada dari dulu dan bukan barang baruJadi masyarakat tidak perlu memperlihatkan kepanikan berlebihanBerpartisipasi aktif dengan cara turut memberikan informasi-informasi penting menyangkut kecurigaan publik kepada aparat adalah pilihan terbaiknya.

Terpisah, intelektual Muda NU Zuhairi Misrawi justru mengaku melihat teror bom buku adalah bentuk teror biasa yang seharusnya mudah penanganannya oleh aparatDengan rentang waktu sepekan tanpa hasil menggembirakan pasca bom buku Utan Kayu, menurut Zuhairi, artinya penanganan aparat terhadap kasus teror tersebut bisa dibilang terlalu lamban.    

"Pemerintah (aparat-red) cukup memiliki prestasi dalam menangkap pelaku teror besarTapi mengapa dalam penanganan terhadap teror bom buku lamban sekali," kritik pengamat gerakan Islam, Zuhairi Misrawi saat diskusi "Setelah Bom Buku Terbitlah Isu" di Jakarta.

Menurutnya, terlepas apapun motif dibalik teror serangkaian bom buku yang terjadi belakangan, Polri semestinya tidak lagi kecolonganKarenanya, upaya penyelidikan terhadap kasus yang sudah terjadi, ungkap intelektual muda NU ini, seharusnya juga dibarengi dengan langkah antisipasi dengan menerapkan prosedur pengamanan yang diperketat di titik-titik yang dianggap rawan.

Zuhairi mengaku khawatir, jika proses penanganan terhadap kasus bom buku dalam tiga-empat hari ke depan belum juga menemui titik terang, ini akan berimbas pada keresahan masyarakat yang semakin memuncakDan jika ini terjadi, tentu kepercayaan masyarakat kepada pemerintah akan makin berkurang.  "Tidak ada pilihan lain pelakunya harus segera diungkapIni penting agar tidak memberikan kesempatan kepada masyarakat luas untuk melakukan tafsir-tafsir sendiri atas peristiwa itu," ungkapnya(did)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pengusaha Batu Bara Minta Perlindungan Kapolri


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler