JAKARTA - Mengingat selama 10 tahun terakhir ini belum ditemukan cadangan minyak dalam skala besar dibandingkan dengan penemuan cadangan gas yang terus meningkat, baik dalam tahap pengembangan maupun kegiatan eksplorasi, bertanda bahwa masa depan produksi Migas di Indonesia tidak lagi didominasi minyak.
"Masa depan produksi Migas di Indonesia tidak akan lagi didominasi minyak, tapi lebih didominasi gasHal ini seiring ditemukannya ladang-ladang gas yang cukup besar, sementara minyak tidak demikian, "ucap Kepala Divisi Humas, Sekuriti, dan Formalitas, BPMIGAS, Gde Pradnyana di Jakarta, Selasa (9/8).
Dikatakannya, peningkatan produksi minyak yang cukup besar seperti di proyek Banyu Urip, Blok Cepu kemungkinan besar belum akan terulang lagi dalam lima atau enam tahun ke depan, sehingga sulit jika produksi minyak bisa meningkat.
"Kegiatan eksplorasi atau pengembangan produksi minyak seperti di Banyu Urip, Blok Cepu yang nilai investasinya mencapai US$ 1,3 miliar dengan target produksi sebesar 165 ribu barel per hari ke depan kemungkinan besar dalam waktu dekat belum akan terulang lagi," terang Gde.
Saat ini kata Gde, yang bisa lakukan bagaimana agar laju penurunan produksi bisa terus di tekan, sehingga meskipun tidak bisa bertambah paling tidak bisa mempertahankan produksi yang ada
BACA JUGA: BI Rate Masih di 6,75 Persen
"Jadi, tidak bisa dipaksakan bahwa produksi minyak kita harus terus meningkat, sementara penemuan cadangan berskala besar sulit ditemukan," tambahnyaBACA JUGA: 10 Proyek Migas Terbesar Didominasi Sektor Gas
BACA JUGA: DPR Minta Pemerintah Perkuat Ekonomi Mikro
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pidato Kenegaraan SBY Respon Gejolak Ekonomi Global
Redaktur : Tim Redaksi