Mascherano Ingin Akhiri Rekor Buruk Argentina

Sabtu, 05 Juli 2014 – 15:26 WIB
Javier Mascherano. Foto: Getty Images.

jpnn.com - ARGENTINA selalu bernasib sial ketika tampil di babak perampatfinal Piala Dunia. Albiceleste tercatat gagal melangkah ke babak semifinal pada tiga gelaran turnamen sepakbola paling akbar sedunia ini, yaitu di Prancis tahun 1998, Jerman 2006, dan terakhir Afrika Selatan 2010.

Tak heran, gelandang bertahan andalan Tim Tango, Javier Mascherano begitu penasaran untuk membawa negaranya mengakhiri kutukan tersebut. Sebagai informasi, di Prancis, Argentina takluk di tangan Belanda, sementara Jerman menjadi penjegal langkah mereka pada tahun 2006 serta 2010.

BACA JUGA: Belanda Jangan Remehkan Pembunuh Raksasa

Mantan gelandang Liverpool itu juga meminta rekan-rekannya untuk tidak meremehkan Belgia meskipun lawannya itu berstatus sebagai tim yang tidak diunggulkan.

“Kami semua tahu apa yang terjadi di masa lalu, sejarah buruk yang selalu menghampiri tim kami. Inilah saatnya untuk mengakhiri kutukan dan stigma tersebut,” ujar Mascherano seperti dilansir dari Mirror.

BACA JUGA: Hadapi Kosta Rika, Belanda Jangan Tergoda Main Terbuka

“Ini bukan saatnya untuk terbebani dengan rekor masa lalu. Ini tentang mengambil kesempatan emas, dan lolos ke semifinal,” imbuhnya.

Tantangan Mascherano langsung disambut oleh kiper andalan Belgia, Thibaut Courtois. Menurut pemain yang musim depan akan memulai karir barunya bersama Chelsea itu, Argentina boleh saja berstatus sebagai tim unggulan, namun Belgia sejauh ini punya rekor sempurna, menang empat kali dari empat laga di Brasil.

BACA JUGA: Argentina Bakal Ubah Pola

“Jadi bukan hal yang mengejutkan jika kami nanti keluar sebagai pemenangnya,” kata Courtois.

Senada dengan sang kiper, kapten Belgia, Vincent Kompany juga tak gentar menghadapi Argentina meskipun lawannya itu punya pemain terbaik di dunia dalam diri Lionel Messi. Kompany bahkan menantang Messi dkk untuk bermain terbuka sejak awal.

“Jika Argentina memutuskan untuk bermain dengan gaya menyerang yang jadi ciri khas mereka, itu justru jadi keuntungan buat kami. Anda butuh dua tim untuk menghasilkan pertandingan yang menarik. Itulah yang kami minta. Butuh dua orang untuk menari Tango, dan saya yakin mereka juga berharap yang sama dengan kami,” kata Kompany.

Pelatih Belgia, Marc Wilmots sangat optimis, jika lawannya bermain terbuka, timnya punya kesempatan menembus pertahanan lawan.

“Saya tahu Argentina bermain dengan tiga bek tengah, tapi saya juga melihat ada ketidak seimbangan di tim mereka. Kami memang bukan favorit, tapi kami akan bertarung sekuat tenaga melawan tim manapun karena di level ini, semua tim punya peluang yang sama,” pungkas Wilmots.(dim/indopos/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ferdinand Sinaga Janji Lebih Baik


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler