jpnn.com, BLITAR - Wali Kota Blitar Santoso masih tidak percaya pendahulunya, Samanhudi Anwar, menjadi aktor intelektual perampokan di rumah dinas kepala daerah.
Santoso mengaku memiliki hubungan yang erat dengan Samanhudi.
BACA JUGA: Mantan Wali Kota Blitar Terlibat Perampokan, Santoso: Sulit Saya Bayangkan
"Saya tidak bisa sampaikan, karena memang itu kondisi yang sulit saya bayangkan. Tidak pernah terbayangkan," kata dia di Blitar, Jawa Timur, Sabtu (28/1).
Meski demikian, Santoso tetap menghormati proses hukum yang berlangsung.
BACA JUGA: Terungkap Mantan Wali Kota Blitar Ikut Merancang Perampokan
Dirinya bahkan tetap menghormati Samanhudi Anwar, sebab dahulu pernah bersama-sama memimpin Kota Blitar.
Santoso mengaku pada masa lalu sering beriringan dengan Samanhudi.
BACA JUGA: Terungkap Identitas 2 Perampok di Rumah Wali Kota Blitar yang Masih Diburu Polisi
"Saya tetap hargai beliau. Ketika beliau jadi wali kota, saya jadi wakil wali kota. Ketika di DPRD, saya di sekwan (sekretaris DPRD)," kata dia.
Santoso juga mendoakan Samanhudi Anwar agar diberikan kesadaran sehingga bisa kembali ke jalan yang benar.
"Kami berdoa, mudah-mudahan Allah berikan kesadaran sehingga bisa kembali ke jalan yang benar," tuturnya.
Ia juga mengucapkan terima kasih atas kerja keras kepolisian sehingga peristiwa yang menimpanya secara pribadi mulai terungkap.
"Saya perlu menyampaikan rasa terima kasih tak terhingga khususnya kepada Kapolda Jatim beserta jajarannya termasuk Kapolres Blitar Kota dan seluruh jajaran yang kerja keras. Peristiwa yang menimpa saya pribadi sedikit demi sedikit terkuak," ucap dia.
Dirinya juga berharap dengan sudah terkuaknya kasus perampokan di rumah dinas itu, masyarakat di kota ini menjadi lebih kondusif.
"Harapan saya masyarakat Kota Blitar semakin tenang. Yang penting kami tetap menjaga bagaimana kondusivitas Kota Blitar, lebih-lebih menjelang pelaksanaan pemilu legislatif, pilkada, dan pemilu presiden. Saya berharap situasi dan kondisi di Kota Blitar tetap aman dan kondusif karena peristiwa yang menimpa saya pribadi sudah ditangani oleh pihak-pihak profesional," imbuh dia.
Dia pun berharap polisi juga berhasil menangkap dua pelaku lainnya yang hingga kini masih menjadi buron.
"Kami juga masih tetap bersabar. Dua pelaku masih dalam pengejaran. Identitasnya sudah diketahui, tetapi butuh waktu karena kelihaiannya dalam menghilangkan jejak. Kami berdoa bersama mudah-mudahan dengan terkuak gamblang, masyarakat bisa menjalankan aktivitas sehari-hari seperti biasa," ujar dia.
Santoso mengatakan dirinya mengetahui kabar terkait penangkapan mantan Wali Kota Blitar Samanhudi Anwar dari media. Ia juga tetap berpikir positif.
Ia pun mengaku belum pernah bertemu setelah Samanhudi Anwar keluar dari lapas.
Samanhudi divonis lima tahun penjara setelah terbukti sah menerima suap Rp 1,5 miliar terkait ijon proyek pembangunan sekolah lanjutan pertama.
Kasus pencurian dengan kekerasan terjadi di rumah dinas Wali Kota Blitar, Senin (12/1). Tiga orang anggota Satpol PP Kota Blitar disekap pelaku. Selain itu, Wali Kota Blitar Santoso dan istri tidak luput dari aksi penyekapan itu.
Dalam kasus tersebut, pelaku membawa kabur uang tunai ratusan juta serta perhiasan milik istri wali kota Blitar. (antara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 7 Fakta Pelaku Perampokan di Rumdin Wako Blitar, Modal Besar & Pembagian Hasil, Sontoloyo!
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga