jpnn.com, JAKARTA - Politikus PDI Perjuangan Masinton Pasaribu menanggapi tudingan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bahwa Polri bersikap tidak netral dalam pelaksanaan pilkada serentak.
Anggota Komisi III DPR itu cuman memberikan respons singkat menyikapi pernyataan SBY yang juga mengklaim dirinya pribadi dan Partai Demokrat kerap dizalimi institusi penegak hukum.
BACA JUGA: Pujakessuma: Waspada HTI Bermetamorfosis di Pilkada Sumut
“Mendulang air di dulang terpercik muka sendiri, peribahasa lama ini lebih tepat menggambarkan pernyataan Pak SBY yang menuding beberapa institusi negara tidak netral dalam Pilkada,” kata Masinton kepada JPNN, Minggu (24/6).
Sebelumnya, Ketua DPP Bidang Kehormatan PDI Perjuangan Komarudin Watubun juga menilai bahwa Presiden Keenam RI itu kembali menggunakan trik playing victim.
BACA JUGA: KPPOD: Tiga Provinsi Rawan Menyalahgunakan ASN Saat Pilgub
Hal itu tidak lepas dari pernyataan SBY yang menuding ada anggota Badan Intelijen Negara (BIN), Polri, dan TNI tidak netral dalam pilkada.
Hanya saja Komarudin menyebut era politik melodramatik ala SBY sudah berakhir. Politikus yang karib disapa Bung Komar itu menilai cara melodramatik ala Presiden RI dua periode itu sudah ketinggalan zaman.
BACA JUGA: IPW Tuntut Kapolri Mempertegas Netralitas Polri di Pilkada
Bahkan politikus dari daerah pemiliha Papua ini menyatakan jika rakyat Indonesia sudah mengetahui “politik agar dikasihani” model SBY tersebut.
"Publik sudah tahu bahwa Pak SBY lebih dihantui oleh cara berpikirnya sendiri atas dasar apa yang dilakukan selama jadi presiden”, ujar Komarudin.(fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ini Seruan MUI terkait Pelaksanaan Pilkada Serentak
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam