Massa Desak Referendum Ulang

Hari ini KNPB Akan Duduki Gedung DPRP

Selasa, 15 November 2011 – 07:25 WIB
Seorang anggota brimob asal Papua menampilkan tarian asli Papua pada saat puncak acara Hut Brimob ke- 66 yang berlangsung di Mako Brimob Kelapa Dua, Depok,Senin (14/11). FOTO : Muhammad Iqbal/JPNN

JAYAPURA - Sebagaimana yang telah direncanakan sebelumnya, ribuan massa yang tergabung dalam Komite Nasional Papua Barat (KNPB) Senin (14/11) kemarin menggelar demo yang dipusatkan di Taman Imbi, Kota Jayapura.

Salah satu tuntutan yang mereka suarakan dalam demo ini adalah menuntut pelaksanaan referendum ulang sebagai solusi final penyelesaian masalah bangsa Papua Barat untuk memberikan kebebasan pilihan apakah tetap bersama NKRI atau merdeka

Massa yang datang dari arah Sentani, Ekspo Waena dan Abepura itu tiba di Taman Imbi sekitar pukul 15.30 WIT

BACA JUGA: RI Usung Biodiversity di KTT Ke-19 Asean

Mereka datang dengan membentangkan spanduk dan poster-poster
Dalam spanduk itu antara lain bertuliskan "We Want To Referendum" dan "Papua Zona Darurat Segera Gelar Referendum".

Akibat demo ini, arus lalulintas di jalan raya Kotaraja hingga Jayapura sempat macet total, karena massa yang long march dari arah Abepura itu memenuhi jalan raya

BACA JUGA: Daerah Diminta Segera Tetapkan UMP 2012

Setelah massa berkumpul di Taman Imbi, mereka kemudian menggelar orasi-orasi
Kordinator Umum KNPB Victor Kogoya memberikan kesempatan kepada salah satu TPN/OPM, Tapol Napol, perempuan dan mahasiswa serta anggota KNPB untuk berorasi sebelum pembacaan aspirasi mereka.

Dalam kesempatan itu, salah seorang anggota TPN/OPM menyatakan bahwa dirinya berasal dari rimba raya dan ketika umur 9 tahun telah melihat kakeknya ditindas oleh aparat hukum

BACA JUGA: Greenpeace Minta Tunda Penyegelan

Ia menyatakan bahwa sejatinya ia datang hanya untuk memperjuangkan apa yang telah dijanjikan pemerintah selama ini.

"Saya atas nama Putra Nimboran yaitu Permenas Tangrewae , datang dari rimba raya hanya ingin menyatakan merdeka dan mengibarkan Bintang Kejora di Tanah PapuaSebab selama ini pemerintah, aparat penegak hukum semena-mena terhadap masyarakat Papua selama ini, hingga banyak pelanggaraan HAM terjadi di Papua," teriaknya yang hanya diberi waktu 2 menit.

Sedangkan dari Tapol Napol yaitu Saul Bomoy menyatakan bahwa dari tahun era rezim Suharto, dirinya bersama temannya telah menjadi tahananMaka dari itu hari ini referendum, tidak ada dialog, sebab dialog hanya kepentingan pemerintah Indonesia"Jika SBY mengatakan NKRI harga mati, maka masyarakat Papua tidak," katanya.

Tidak ada yang berhasil dilakukan oleh SBY, baik dari otonomi khusus, UP4B, pemekaran dan lain-lain"Pemerintah dan TNI-Polri telah dibutakan oleh kekuasaan harta yang ada di Papua atau hasil alam," ujarnya.

Sedangkan dari perwakilan mahasiswa menyatakan bahwa referendum, yes yes yes, mengapa demikianSebab pemerintah Indonesia tidak tahu isi dari Undang-Undang Dasar 1945 yang bunyinya kemerdekaan adalah hak segala bangsa"Maka dari isi tersebut, Papua akan menuju kepada kemerdekaan," tukasnya.

Begitu juga yang dikatakan dari perwakilan perempuan dan juga anggota KNPBSelanjutnya pembacaan pernyataan sikap para pendemo yang disampaikan oleh koordinator umum (Kordum) KNPB,  Viktor Kogoya

Setidaknya ada tujuh pernyataan sikap yang mereka suarakanPertama, mengutuk dan mengancam praktek-praktek militerisme dalam bentuk kekerasan, intimidasi, penyiksaan, pembunuhan dan penangkapan sewenang-wenang yang dilakukan oleh TNI-Polri di seluruh wilayah tanah air Papua Barat dengan dalil seperatis, makar, dan gerakan pengacau keamanan (GBK), sebab perjuangan KNPB adalah menegakan hak kedaulat, politik dan HAM.

Kedua, hapuskan stigma hukum separatis, makar, dan GPK, sebab bangsa Papua Barat bukan bangsa separatis, makar, GPK yang selama ini distigmakan oleh pemerintah Indonesia untuk membungkam aspirasinya.Ketiga, tutup total PT Freeport, sebab Freeport dianggap sebagai dalang dari kejahatan HAM dan lingkungan.

Keempat, Komisi Hak Asasi Manusia (HAM) PBB segera lakukan rapat darurat untuk membahas situasi terakhir HAM di Papua Barat, sebab kondisi Papua Barat dalam zona daruratKelima, Pemerintah Indonesia SBY-Boediono segera buka ruang kebebasan seluas-luasnya bagi jurnalis Indepeden dan Pekerja HAM Internasional di Papua Barat untuk kepentingan investigasi dan informasi.

Keenam, Indonesia-PBB-Amerika Serikat dan Belanda segera mengakui Hak Politik Rakyat Papua Barat dengan melaksanakan referendum ulang bagi bangsa Papua BaratDan ketujuh, solusi final sebagai penyelesaian masalah bangsa Papua Barat adalah melaksanakan referendum Papua Barat untuk tetap bersama NKRI atau merdeka.

Usai membacakan pernyataan sikapnya, Juru Bicara KNPB Mako Tabuni kepada wartawan mengatakan bahwa aksi demo ini bukan saja dilaksanakan di Jayapura tetapi beberapa daerah yang ada di Papua, serta di Manado, Jakarta, serta di luar negeri, baik Inggris, Belanda dan banyak lainnya yang membahas tentang hak dan nasib orang Papua.

"Kami masyarakat KNPB memberikan orasi ini kepada dunia, presiden Amerika Serikat Barak Obama yang akan datang ke Indonesia, SBY-Boediono serta seluruh masyarakat di IndonesiaDi mana kami tidak ingin melakukan dialog tetapi hak Papua Barat yang menentukan nasibnya sendiri atau referendum," katanya.

Menurutnya, generasi muda sudah bangkit untuk menentukan nasib sendiri dan membuat bangsa sendiri"Maka solusi apa pun yang diberikan, kami akan tentangMaka dari itu, berikan nasib politik bangsa Papua Barat untuk menentukan negara sendiri," jelasnya.

Mako Tabuni menyatakan pada hari ini, Selasa (15/11) massa KNPB akan merebut Kota Jayapua dan DPRP dengan massa yang lebih banyakSebab selama ini yang dilakukan oleh pemerintah adalah onani politik dengan mengorbankan masyarakat Papua Barat.

Sekitar pukul 17.00 WIT, massa yang hendak membubarkan diri dari Taman Imbi kemudian diantar oleh truk kepolisian daerah tujuannya masing-masingDari pantauan Cenderawasih Pos, demo tersebut juga mendapat perhatian khusus dari Kapolda Papua Irjen Pol DrsBL Tobing, sehingga Kapolda dengan didampingi Wakapolda Papua Drs Brigjen Pol DrsPaulus Waterpauw juga turun langsung ke lokasi demo

Sementara itu, ratusan massa KNPB yang dari Sentani itu terlebih dahulu berkumpul di pertigaan pos 7 SentaniMereka melakukan orasi-orasi di badan jalan, sehingga mengakibatkan ruas jalan menyempit dan menimbulkan kemacetan

Untuk menghindari tumpukan massa tersebut, pihak Kepolisian akhirnya memfasilitasi dengan mencarikan sejumlah kendaraan truk untuk mengangkut mereka.Awalnya, massa mengancam, jika pihak Kepolisian tidak memfasilitasi kendaraan, mereka nekat akan melakukan long march dari Sentani ke Kota Jayapura.

Kapolres Jayapura AKBP Anthonius Wantri Yulianto melalui Kabag Ops Kompol Hapri L, S.Sos, MM mengungkapkan, meskipun ada konsentrasi massa, namun situasi Kamtibmas di Sentani tetap kondusif, dan warga masyarakat tetap melakukan aktivitas seperti biasa.

Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, pihaknya juga menempatkan personel Dalmas satu peleton di wilayah perbatasan, dan itu semua untuk kepentingan memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat(ro/nal/mud)

BACA ARTIKEL LAINNYA... DPR Akan Bentuk Tim Khusus


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler